Kota Magelang Libatkan Relawan untuk Tangani Bencana

  • 09 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang mempersiapkan tenaga pemadam kebakaran (Damkar), personel perlindungan masyarakat (linmas) hingga relawan, untuk membantu penanganan bencana di Kota Magelang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz (Dokter Aziz), seusai memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di halaman Kantor Pemadam Kebakaran Kota Magelang, Senin (8/11/2021).

Diakui, saat ini belum ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang. Sehingga penanganan kebencanaan masih di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan instansi terkait lainnya.

“Untuk mengantisipasi terjadinya bencana kita melibatkan petugas damkar, linmas, relawan juga yang siaga bencana,” kata Aziz.

Menurutnya, Kota Magelang merupakan salah satu daerah yang belum memiliki BPBD. Lembaga itu dirasa perlu meskipun Kota Magelang tergolong kecil dibanding daerah di sekitarnya. Diharapkan, BPBD Kota Magelang dapat terbentuk pada 2022 mendatang, sehingga berbagai ancaman kebencanaan dapat diantisipasi dan ditangani sejak dini.

“Kota Magelang kan salah satu kota yang belum ada (BPBD). Kita pakai Damkar, ada juga relawan siaga bencana, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lainnya. Armada Damkar juga masih cukup, selama ini kita malah dipakai untuk luar kota,” ungkap wali kota.

Ditambahkan, wilayahnya termasuk rawan terdampak bencana hydrometeorology yang belakang ini mulai mengancam sebagian wilayah di Jawa. Namun sejauh ini kondisi di Kota Magelang masih tergolong aman dari kebencanaan.

Dalam kesempatan tersebut, Aziz mengingatkan potensi bencana harus diantisipasi, di antaranya, angin kencang, tanah longsor, dan banjir, khususnya bagi pemukiman warga yang tinggal di bantaran sungai Elo dan Progo.

“Kita siap-siap membantu warga, semoga tidak ada (bencana), tapi harus siap 24 jam. Kota Magelang juga berpotensi, karena warga kita banyak juga yang tinggal di sempadan sungai, itu ada ancaman banjir, luapan sungai, dan lainnya,” terang Aziz, didampingi Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono.

 

Penulis : Kontributor Magelang Kota

Editor :  Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait