Koreografer Tari “Bedoyo Tunggal Jiwo” Wafat

  • 07 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

DEMAK – Koreografer Tari Bedoyo Tunggal Jiwo, Purwani Setyaningsih atau yang akrab dipanggil Ningsih, wafat pada Sabtu (4/7/2020). Tokoh seni tari yang telah yang mengharumkan nama Demak tersebur menghadap sang khalik dalam usia 56 tahun.

Adik almarhumah Nining, Dian Wahyuningsih menyampaikan, sebelum meninggal Ningsih sempat dirawat di puskesmas. Kemudian Ningsih dirujuk ke Rumah Sakit Elisabeth Semarang.

“Kakak kami meninggal pada Sabtu petang (4/7/2020) di Rumah Sakit Elizabeth setelah menjalani perawatan selama dua hari, akibat penyakit jantung yang dideritanya. Beliau dimakamkan di sekitar tempat tinggalnya di Pucanggading,” jelas Dian saat ditemui di kediaman orang tuanya di Desa Tempuran Kecamatan Demak, Selasa (7/7/2020).

Dian menambahkan, saat meninggal, almarhumah masih berstatus Kepala SMPN 2 Guntur dan tercatat sebagai aktivis pramuka Demak.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak Endah Cahyarini menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Demak kehilangan sosok ibu Ningsih yang telah mengharumkan Demak.

“Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya beliau Mbak Ning, dan terima kasih atas jasa nya dalam mengharumkan nama Demak di dunia seni budaya. Mbak Ning adalah mitra kerja pemkab dalam hal seni budaya dan wisata edukasi di Demak,” kata Endah.

Disampaikan, tari Bedoyo Tunggal Jiwo ciptaan ibu Ningsih merupakan tarian yang selalu ditampilkan pada perayaan budaya Grebeg Besar pada bulan Dzulhijjah. Tarian yang dilakukan oleh sembilan wanita cantik itu untuk menyambut kehadiran Kanjeng Adipati Demak Bintoro atau Bupati Demak, dalam acara sakral penyerahan minyak jamas kepada Lurah Tamtomo pimpinan prajurit patang puluhan, yang membawa minyak tersebut ke Kasepuhan Kadilangu sebagai pelengkap pencucian pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga.

Ditambahkan, tarian tersebut diciptakan 30 tahun lalu dan ditampilkan kali pertama pada 1989, masa pemerintahan Bupati Sukarlan.

“Tarian yang memiliki makna bersatunya masyarakat dengan pemimpin dalam memajukan daerah ini masih terus ditampilkan hingga sekarang, tepatnya saat tradisi Grebeg Besar Demak digelar,” pungkasnya.

Penulis : Kominfo Demak
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait