KOMUNITAS PEDULI TB AISYIYAH PURBALINGGA, PERINGATI HARI TB SEDUNIA

  • 10 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA-Komunitas Peduli Tuberkulosis (TB) Aisyiyah Purbalingga, memperingati hari TB se-dunia tanggal 25 Maret. Peringatan dipusatkan di Alun-alun Purbalingga. Kegiatan diawali dengan senam sehat TB dan senam erobik,  pembagian masker gratis, pengecekan kesehatan dan USG gratis.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama penanggulangan TB oleh Bupati Purbalingga, Tasdi,  Kepala Dinkes, Hanung Wikantono Ketua PD Muhammadiyah, Ali Sudarmo.  Serta dilanjutkan dengan penandatanganan 1.000 petisi penanggulangan TB oleh masyarakat umum.
Koordinator Komunitas Peduli TB, Imam Nur Fauzi mengatakan tujuan kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian untuk menuju Purbalingga hidup sehat bebas TB. Yakni dengan slogan temukan TB obati sampai sembuh. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat, karena penyakit TB merupakan penyakit mematikan nomor 5 di dunia.
“Dari program ketuk 1.000 pintu, di Purbalingga terdapat 504 suspek penderita TB dan ada 23 penderita TB baru. Termasuk 2 TB anak-anak dan 1 pengidap HIV,” kata Fauzi saat peringatan TB se-dunia di Alun-alun Purbalingga, Minggu (9/4).
Sedangkan Bupati Purbalingga saat membuka acara, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas peduli TB Aisyiyah . Karena penyakit TB pengobatan harus intensif, menyeluruh dan rutin. Untuk itu perlu kepedulian semua masyarakat termasuk dalam hal ini komunitas untuk ikut melakukan penanggulangan secara preventif yakni dari pintu ke pintu mensosialisasikannya.
“Gerakan Hidup Sehat (Germas) bisa menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi TB. Yakni dengan aktifitas fisik (olahraga), peningkatan hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan yang sehat. Peningkatan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi hidup sehat,” katanya
Tasdi menambahkan, solusi kedua dengan pendekatan dini keluarga oleh Puskesmas. Pendekatan di berguna melakukan deteksi dini, pengobatan segera bagi yang sakit, upaya melakukan promotif dan preventif, serta penanggulan resiko pada keluarga,
“Dengan dua, pendekatan Germas dan pendekatan keluarga saya percaya bisa menekan penyakit TB,” pungkasnya (Sap’S)

Berita Terkait