Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Klaten Surplus Beras
- 17 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

Klaten (17/01/19) –Klaten masih mempertahankan daerah sebagai kabupaten lumbung beras sekaligus penyandang beras Jawa Tengah. Sampai akhir 2018, produksi beras petani Klaten mengalami peningkatan bahkan surplus beras.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengunjungi lokasi penggilingan padi milik pengusaha Harjono (68) Desa Kepanjen, Delanggu Klaten (Rabu,16/01). Kunjungan dimaksudkan untuk memastikan tidak adanya beras impor yang masuk ke wilayah Klaten. Beras dalam kemasan 10 kilo-an tertata rapi di depan mesin penggilingan. Beras ini siap didistribusikan untuk memenuhi kebutuhn beras warga Klaten dan sekitar.
“Alhamdulillah di tahun 2018 Kabupaten Klaten mengalami surplus beras. Dari luas lahan 74.372 hektar mampu menghasilkan 431.359 ton gabah atau setara dengan 259.291 ton beras. Sementara konsumsi beras warga Klaten adalah 125.103 ton sehingga produksi beras surplus 131.188 ton” kata Bupati Sri Mulyani di hadapan awak media didampingi sejulah pejabat.
Bupati Sri Mulyani memastikan Klaten masih menjadi lumbung padi sekaligus penyangga pangan nasional. Beras Klaten juga banyak diminati masyarakat sekitar Klaten, sehingga tidak heran distribusi sampai ke daerah lain. Dapat dipastikan Klaten tidak kemasukan beras impor.
Harjono (68) pengusaha penggilingan padi asal Kepanjen, Delanggu, Klaten menjelaskan petani saat ini sedang menikmati harga beras. Selain setahun bisa tiga kali panen, keberadaan mesin pengering milik Gapoktan sangat membantu penyerapan gabah petani untuk kebutuhan penggilingan.
“Saat ini harga gabah petani berada dikisaran 5.600 sampai 5.700 per kg. Petani saat ini menikmati harga gabah. Setiap saat mesin penggilingan beras ini tidak pernah berhenti karen harus ada mesin pengering gabah hasil panen petani” kata Harjono sekaligus ketua Gapoktan Tani Makmur Kepanjen (Jepehumas).