KIT Batang, Pengusaha Tinggal Datang Semua Tersedia

  • 15 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang terus dikebut. Untuk memberikan faktor pembeda sekaligus keunggulan yang mendatangkan investor, perlu disiapkan berbagai fasilitas dasar hingga kemudahan perizinan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, berpesan kepada konsorsium KIT Batang untuk dapat mendesain dan membangun sesuai klaster yang memiliki kemudahan perizinan dan keunggulan yang jadi pembeda dengan kawasan industri lainnya. Sebab, hal ini penting untuk menarik investor.

“Infrastruktur KIT dibangun oleh pemerintah, tanahnya pun milik negara yang akan jadi proyek strategis nasional. Maka harus ada keunggulan dan pembeda yang menarik serta kompetitif dengan kawasan industri negara lain,” katanya, saat menghadiri rapat dengan konsorsium Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Hotel Plataran Magelang, beberapa waktu lalu.

Ditambahkan, sebagai salah satu proyek strategis nasional, KIT Batang juga harus memiliki infrastruktur interchange, ketersediaan air bersih, listrik, gas, hingga bahan baku dan Amdal. Semuanya harus dijamin oleh KIT.

“Ibaratnya, investor datang ke KIT Batang hanya bawa tas berisi desain engineering saja, datang tinggal pencet tombol saja dari listrik, gas, air baku, logistik dan pencet tombol lagi produk sudah jadi,” pintanya.

Direktur PTPN IX Tyo Handoko, salah satu anggota konsorsium, menyampaikan semangatnya membangun KIT Batang. Ia mempelajari, kawasan industri lain yang sudah ada, belum memiliki faktor pendukung yang kompetitif. Pihaknya optimistis KIT Batang mampu memilikinya.

“Yang saat ini kita bangun adalah fasilitas-fasilitas utama untuk masing-masing klaster industri yang dibutuhkan seperti mainboard, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), gallery market, dan dry pot,” jelasnya.

Tyo menambahkan, saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah memetakan pasar potensial untuk KIT Batang. Dari peminatan yang masuk, akan ditentukan klaster yang sesuai dan menjadi dasar pembuatan masterplan.

“BKPM lagi mapping market minat yang akan masuk. Potensi hari ini dari market yang ada yaitu industrial dasar, elektrik dan garmen,” katanya.

Sementara itu, Bupati Batang, Wihaji optimistis KIT Batang akan menjadi surga investasi di Indonesia. “Saya meyakini akan mampu mendongkrak percepatan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Penulis : Edo, MC Batang
Editor : Rk, Diskominfo Jateng

Berita Terkait