Kisah Operator Call Center 112, Dari Laporan Iseng Sampai Permintaan Pendonor

  • 11 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Banyak kisah yang dialami oleh para pengelola Layanan Call Center 112 Pekalongan saat bertugas. Ada warga yang serius dalam menyampaikan laporan, ada pula yang iseng alias sekadar bercanda. Bahkan, tak jarang aduan yang disampaikan warga jauh dari urusan gawat darurat.

Salah seorang petugas Call Center 112, Ani Rosanti, menyatakan pengaduan yang ditangani meliputi tiga jenis, yakni layanan gawat darurat, layanan gawat tetapi tidak darurat, dan layanan informasi.

“Layanan gawat darurat antara lain kebakaran, banjir, rob, kecelakaan, serta kebutuhan (mobil) ambulans, dan mobil jenazah,” bebernya, di ruang Comand Center, Rabu (9/9/2020).

Lebih lanjut dijelaskan, Call Center 212 juga menangani layanan gawat tidak darurat, seperti pohon tumbang, gangguan lingkungan oleh oknum iseng yang tidak bertanggung jawab, dan penanganan sarang tawon. Tak sedikit pula laporan dari masyarakat tentang gelandangan, pengemis, pengamen jalanan, perjudian, miras, dan prostistusi. Selain itu, para petugas Layanan 112 juga kerap menerima aduan warga yang membutuhkan donor darah.

“Kemudian layanan informasi kaitannya dengan layanan lain yang dilakukan Pemkot Pekalongan,” terang wanita yang kerap dipanggil Santi tersebut.

Sebagai operator, Santi berusaha dengan baik menerima laporan yang masuk dari warga melalui layanan Call Center 112. Jika laporan yang disampaikan warga melenceng, ia akan berusaha memberikan penjelasan dengan baik.

“Terakhir kami menerima pengaduan kaitannya dengan pemadaman listrik dan permohonan penerangan jalan di sekitar jembatan Setono. Kemudian, jika ingin melaporkan tentang PLN siapkan nomor pelanggan PLN,” ungkap Santi.

Saat ditemui di kantor setempat, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan, Yos Rosyidi, mengimbau warga untuk bijak dalam menggunakan pelayanan Call Center 112.

“Hindari menggunakan layanan tersebut jika memang sekadar iseng. Jangan digunakan untuk hal-hal di luar laporan kegawatdaruratan dan informasi,” pesan Yos.

Kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau instansi pengampu, Yos berharap agar segera menindaklanjuti laporan kegawatdaruratan yang diteruskan ke mereka. Sehingga, masyarakat akan merasakan manfaat dari Call Center 112 Kota Pekalongan.

Lebih lanjut dijelaskan, program Call Center 112 Kota Pekalongan telah diluncurkan pada akhir November 2019 lalu. Layanan ini menjadi sarana bagi warga Kota Pekalongan yang membutuhkan bantuan bersifat gawat darurat. Kapan saja butuh bantuan, warga tinggal menghubungi 112 secara gratis.

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait