Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
KETUA PANWASLU KABUPATEN MAGELANG “ COKLIT DOOR TO DOOR”
- 22 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

MUNGKID–Hari ini secara serentak Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) Kabupaten Magelang mulai melaksanakan tugasnya melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Ketua Panwaslukab Magelang, Habib Shaleh menghimbau kepada seluruh Panwasdes mengawasi kerja PPDP, agar dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yakni door to door.
“Hari ini secara serentak PPDP melakukan coklit data pemilih. Mereka harus kita pastikan bekerja sungguh-sungguh mendatangi rumah ke rumah setiap warga. Mencatat yang harus dicatat, serta mencoret yang mestinya dicoret,” kata Habib di sela-sela kegiatanya memantau coklit Sabtu, (20/1).
Dia mewajibkan kepada seluruh Panwasludes agar benar-benar mengawasi kegiatan coklit yang dilakukan PPDP di Desa masing-masing. Jangan sampai ada PPDP yang meninggalkan data yang digunakan coklit di rumah warga dengan harapan diisi sendiri oleh warga.
“Karena apabila coklit ini berhasil, maka akan menghasilkan data pemilih tetap dan valit,” tegas Habib.
Diharapkan dalam kegiatan coklit PPDP juga menyampaikan sosialisasi tentang pemilu sehingga tingkat partisipasi bisa semakin meningkat.
“Untuk itu PPDP dalam melaksakan coklit wajib door to door,” pungkasnya.
Kampung Money Politik
Sebelumnya juga telah dilaksanakan Kampung Anti Money Politics pertama ini diluncurkan di Dusun Sawangan, Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan beberapa bulan yang lalu. Panwaskab Magelang menargetkan minimal ada satu Kampung Anti Money Politics di setiap kecamatan untuk tahap pertama.
“Harapan kami Kampung Anti Money Politics ada di 372 desa dan kelurahan. Namun tentunya butuh kerja keras dan dukungan dari semua komponen masyarakat. Tahap awal ada 21 Kampung Anti Money Politics sudah bagus, ” kata Komisioner Panwaskab Magelang Aini Samardi Chabibah.
Pencanangan Kampung Anti-Money Politik ini ditandai pemukulan bende oleh Ketua Panwaskab Magelang MH Habib Shaleh, Camat Sawangan Wisnu Argo Budiono, Kades Sawangan Ahmad Johan Wahyudi serta komisioner Panwascam Sawangan Yuniar dan Afifatul. Seusai deklarasi, mereka kemudian mengucapkan slogan Bawaslu bersama para seniman kesenian tradisional Kridho Budoyo.
Panwaskab Magelang mengapresiasi kades dan warga Sawangan yang secara cepat menjawab tantangan pencanangan Kampung Anti-Money Politics. “Ini upaya kami memitigasi praktik politik uang. Kami berharap, Sawangan bisa menjadi pemantik dusun, desa, dan kecamatan lain se-Kabupaten Magelang untuk mendeklarasikan antipolitik uang,” jelasnya.
Komisioner Panwaskab Fauzan Rofiqun berharap, pesta demokrasi yang akan segera tiba bisa berlangsung jujur, adil, serta bebas dari praktik “wani piro”. Kampung antipolitik uang sekaligus menjadi upaya penyadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilu berintegritas dan berkewajiban demi keberlangsungan bangsa dan negara.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.