Kesuksesan Program KB harus ditanggung semua Elemen Masyarakat

  • 15 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA INFO, Guna mensukseskan program KB di Indonesia bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah namun harus ditanggung oleh semua elemen masyarakat. Pogram KB bukan hanya membatasi jumlah penduduk namun untuk mengendalikan jumlah penduduk yang sesuai dengan kebutuhan.

Anggota komisi 9 DPR RI, Amelia Angraeni mengatakan program KB bertujuan membentuk keluarga yg berkualitas kedepan, di era pasar bebas sehingga jika tidak mempunyai daya kompetisi maka akan tergerus dengan tenaga kerja luar negeri, dan pada tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus Demografi.

” Kalau hal tersebut tidak dilakukan langkah-langkah antisipasi pengendalian maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah tenaga kerja. Yang berdampak pada meningkatnya pengangguran, dan berdampak pada peningkatan kemiskinan,” katanya saat melakukan sosialisasi program pengendalian penduduk bersama mitra tahun 2018, di gedung Sarwa Guna Purbalingga, Selasa, (14/8).

Indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia lanjut Amelia menempati peringkat 113 dari 188 negara. IMP dipengaruhi oleh 3 komponen yakni kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Program KB diharapkan dapat

Mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat yakni menutup rantai kemiskinan, logikanya dua orang anak kan lebih baik dibandingkan banyak anak, yakni orang tua akan lebih banyak mencurahkan perhatian koeada anaknya terkait dengan pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja.

Sedangkan Kabid Pengendalian Penduduk  pada Dinas sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak (Dinsosdalduk KB P3A) Kabupaten Purbalingga Teguh Indriyanto mengatakan tinggi pertambahan penduduk pada tahun 2017 sebesar 0,75 persen berpengaruh pada meningkatnya permasalahan kependudukan.

Permasalahan kependudukan menurut Teguh terkait dengan meningkatkan angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, pelecehan seksual kekerasan dalam rumah tangga serta meningkatkan angka kemiskinan. Angka kematian ibu dan bayi disebabkan karena adanya pernikahan di usia muda.

” Angka penurunan kematian ibu dan bayi di Purbalingga dari tahun ke tahun sangat sedikit saja. Pencegahan pernikahan usia muda akan menyelamatkan 1 juta dolar, yakni jika dilihat dari kesehatan, pendidikan serta lainnya,” katanya.

Kabid PPK BKKBN Jawa Tengah, Sri Winarti, mengatakan bonus demografi bisa tercapai jika jumlah usia produktif 2 kali lebih besar daripada jumlah usia non produktif. Kalau bisa memanfaatkan potensi ini bisa menjadikan Indoesia menjadi negar maju, namun jika seblaiknya akan berdampak pada permasalahan kependudukan.

” Yakni meningkatnya angka penanguran, akibat kurangnya pekerjaan meningkatnya krimimalitas, kemiskinan dan berdampak pada menurunya tingkat kesehatan masyrakat. Solusinya adalah masyarakat harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan.  Kalau tidak maka program KB sebagai pengendali jumlah penduduk menjadi alernatif bagi dampak bonus demografi tersebut,” tambahnya.

Pada kesempatan tesebut juga diberikan dua perangkat computer guna membuat rumah data yang diberikan kepada Desa Gemuruh Kecamatan Kutasari dan Kecamatan Purbalingga sebagai sarana rumah data. Rumah data tersebut diharapkan dapat menjadi data sektoral bagi desa dan kecamatan dalam rangka pelayanan data.

” Data terkait dengan pertanian, kependudukan, kesehatan dan lain sebaginya, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat kampung KB,” ujarnya. (PI-2)

Berita Terkait