KESENIAN BANYUMAS HIBUR PELAJAR LEBANON

  • 21 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA– Sejumlah atraksi seni termasuk seni Banyumasan menghibur para pelajar dan guru dari Tyre Community School, Lebanon, Sabtu (18/3). Pentas seni itu ditampilkan oleh para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Kapal Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo-357 dan tergabung dalam Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII-I/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Sebelum bertugas ke Lebanon, psukan yang dipimpin Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo itu dibekali sejumlah souvenir dari Pemkab Purbalingga untuk mendukung pementasan seni disela-sela tugasnya menjaga perdamaian di Laut Mediterania. Souvenir itu antara lain berupa blangkon gaya Jawa Tengah, blangkon motif hitam Banyumasan, pakaian Punakawan Catur, bulu mata palsu, compacdisk profil wisata Purbalingga, dan sejumlah buku seperti buku Purbalingga Tourism Amazing, vision of Purbalingga, sejarah Purbalingga, wisata kuliner Purbalingga, dan sejumlah buku profil lainnya. Secara kebetulan komandan pasukan itu adalah warga asli Banyumas dan bahkan beberapa anggota pasukan merupakan warga asli Purbalingga.

Kepala Divisi Kebaharian KRI Bung Tomo-357, Lettu Laut (P) Rafael Bimantoro melalui pesan WhatsApp (WA) kepada Kepala Bidang Humas dan Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfo Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si, Minggu (19/3) mengungkapkan, sejumlah atraksi seni yang ditampilkan sepertikuda lumping khas Banyumasan, tari Saman khas Aceh dan Gemu Famire khas NTT yang dipadukan dengan kolaborasi musik tradisional Kentongan khas Banyumasan dan band modern. “Atraksi seni itu kami tampilkan dalam kegiatan Open Ship KRI Bung Tomo-357 di Beirut Lebanon. Kegiatan kali ini merupakan kali keempat dan dihadiri puluhan pelajar dan guru dari Tyre Community School serta didampingi delapan  orang staf KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Lebanon,” kata Rafael.

Rafael menuturkan, para pelajar Lebanon setelah mendapatkan sambutan dari Komandan KRI Bung Tomo- 357 Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo, kemudian menuju haluan KRI untuk melaksanakan foto bersama dilanjutkan dengan Ship Tour ke beberapa tempat. Mereka mengunjungi anjungan kapal, pusat informasi tempur, geladak senjata meriam 76 mm, geladak exocet, meriam 30 mm, senjata 12,7 mm dan ruang kontrol mesin, akomodasi personel serta beberapa tempat lainnya.

Antusiasme para pelajar terlihat ketika untuk pertama kalinya melihat kentongan khas Banyumasan yang terbuat dari bambu. Banyak dari pelajar kemudian mencoba kentongan khas Banyumasan yang memiliki suara khas tersebut. “Ini pertama kalinya bagi kami melihat alat musik yang terbuat dari bambu”, kata Bisan, salah satu siswa Tyre Community School sebagaimana dikutip Rafael.

            Rafael mengatakan, peralatan kesenian khas Banyumasan memang sengaja didatangkan oleh Komandan KRI Bung Tomo-357 selaku Komandan Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII-I/UNIFIL yang merupakan putra asli Banyumas. Perlengkapan kesenian khas Banyumasan yang ditampilkan merupakan dukungan dan partisipasi Pemkab dan beberapa pihak antara lain Ebeg Banyumasan dari Banyumas, kostum Punakawan dari Purbalingga, dan musik Kentongan dari Cilacap.

            “Kegiatan itu ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Komandan KRI Bung Tomo-357 kepada perwakilan guru dari Tyre Community School, Mrs. Manal Al-Ghawi,” kata Rafael.

            Rafael menambahkan, kegiatan openship ini merupakan bagian dari program sosialisasi dan diplomasi untuk mengenalkan tentang keberadaan kapal perang Indonesia yang berperan dalam mendukung perdamaian di Lebanon dibawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kegiatan ini sekaligus mengenalkan Indonesia baik dari keramahan orang  Indonesia, keanekaragaman suku budaya dan adat istiadat serta potensi wisata dan sumber daya yang luar biasa besarnya,” kata Rafael.

            Rafael juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga yang telah mendukung misi pasukan tersebut. “Cinderamata dan souvenir yang diberikan kepada pasukan kami, mendapat perhatian yang luar biasa di Lebanon. Begitu pula dengan penampilan Punokawan, mereka menilai unik dan langsung meminta foto bersama,” ujarnya. (yit)

 

Berita Terkait