KERUSAKAN AKIBAT PASCA PANEN YANG KURANG BAIK CAPAI 20 – 30 %

  • 22 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

MUNGKIDKerusakan yang ditimbulkan akibat penangan pasca panen yang kurang baik mencapai dapat mencapai 20 – 30 %, sehingga  pendapatan yang seharusnya diterima oleh petani mengalami juga akan mengalami penurunan. Demikian dikatakan oleh Bupati Magelang, saat acara penyerahan peralatan panen kepada kelompok tani Mutiara Organik desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak. (22/1).

“Seperti diketahui bahwa produk hortikultura (sayuran) mempunyai karakteristik yang mudah rusak (perishable),  sehingga memerlukan penanganan pascapanen yang khusus,  untuk menghindari kerusakan produk. Untuk menjaga produk hortikultura yang berkualitas dengan mutu yang baik, segar, dan aman konsumsi perlu upaya penanganan yang baik dan konsisten sepanjang rantai,  mulai dari panen hingga ke konsumen. Jika dalam penanganan pasca panen tidak baik, maka akan menyebabkan nilai jual dari produk tersebut mengalami penurunan bahkan tidak laku dijual di pasaran.” Ujarnya.

Peralatan yang pada saat ini diserahkan kepada petani berupa alat pasca panen (ozonizer), sejatinya merupakan jawaban atas permasalahan di atas, karena peralatan tersebut dapat memberikan manfaat berupa , Pada saat harga murah, petani dapat menunda penjualannya, Produk yang dihasilkan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi, karena ozone berfungsi untuk mengendalikan bakteri dan jamur, Biaya operasionalnya sangat murah, jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan, sehingga meningkatkan pedapatan petani.

Pada saat ini peralatan tersebut,  tentunya belum dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh petani di wilayah sentra produksi hortikultura, oleh sebab itu Bupati berpesan kepada para petani agar, menggunakan peralatan tersebut sesuai dengan arahan dari Tim Universitas Diponegoro yang selama ini telah mendampingi petani dalam pengguanaan alat tersebut. Kemudian jika  dalam perjalanannya menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan alat tersebut, segera berkomunikasi dengan  Tim Pendamping, Disamping itu untuk memanfaatkan alat tersebut semaksimal mungkin jangan sampai tidak digunanan, mengingat masih banyak kelompok tani di kabupaten Magelang yang belum mendapatkan bantuan tersebut.

Peralatan pasca panen berupa “ozonizer” atau alat yang digunakan untuk memperpanjang waktu simpan produk hortikultura dari Kemenristek Dikti melalui Universitas Diponegoro Semarang kepada Pemerintah Kabupaten Magelang yang selanjutnya diserahkan kepada para pengurus Kelompok Tani di Kabupaten Magelang.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.

Berita Terkait