KERBAU BETINA DI KUDUS BISA DIASURANSIKAN

  • 16 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS– Kabar baik untuk para peternak kerbau di wilayah Kabupaten Kudus. Pasalnya, bila sebelumnya hanya hewan ternak sapi betina saja yang mendapatkan fasilitas bantuan subsidi asuransi, sekarang kerbau betina juga masuk dalam program AUTK (asuransi usaha ternak kerbau). Kabar ini diungkapkan drh Sa’diyah, Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, kamis (15/03) di aula Dinas Pertanian dan Pangan Kudus.

” Tahun lalu Kudus mendapatkan alokasi subsidi asuransi untuk sapi betina 250 ekor. Sekarang, di tahun 2018 ini kita membawa kabar baik untuk para peternak Kerbau betina. Alokasi subsidi asuransi usaha ternak sapi dan kerbau betina tahun ini 200 ekor. Jumlah premi yang dibayarkan oleh peternak kerbau betina sama dengan sapi betina yaitu Rp 40 ribu. Sebab yang Rp 160 ribu mendapat subsidi dari kementerian pertanian RI ,” ujar Sa’diyah saat menyampaikan paparan dalam acara sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau.

Sa’diyah berharap, adanya subsidi asuransi untuk kerbau betina ini bisa menarik para peternak agar memperbanyak jenis betinanya. Sebab klaim asuransi nanti yang diterima mencapai Rp 10 juta. Proses pencairan klaim ini sudah dibuktikan tidak sulit saat dilakukan pada sapi betina. Sampai akhir tahun 2017, klaim asuransi ternak sapi betina jumlahnya Rp 113 juta dari 14 ekor sapi.

” Penyebab mendapatkan klaim itu ada yang mati, potong paksa ( sakit dan sudah mendapatkan pengobatan dari dinas tapi tidak sembuh). Dan semuanya kita lakukan dokumantasi untuk mendukung proses klaim serta visum dari dokter hewan dinas ,” terangnya.

Ditambahkan, AUTS dan AUTK ini sangat menguntungkan peternak sebab apabila terjadi kematian masih ada modal untuk membeli herwan ternak kembali. Hal ini berbeda apabila tidak mengikuti asuransi. Maka ketika hewan ternaknya mati baik karena melahirkan atau sakit, maka kerugian tidak mendapatkan uang untuk membeli ternak lagi.

Dwi Listiyani, Kasie Usaha Sarana dan Prasarana Peternakan menambahkan, bahwa peserta sosialisasi ini ada para perangkat desa dan camat yang wilayahnya memiliki lokasi ternak kerbau. Diharapkan informasi akan diteruskan pada peternakan di wilayah masing-masing.

” Antara lain Kepala Desa Bulungcangkring, Bulungkulon, Ngembal, Pasuruhan Kidul, kesambi, setrokalangan dan Gulang. Ini pak Camat Mejobo juga hadir langsung ,” tambah Dwi Listiani.

Dijelaskan, peternak kerbau betina maupun sapi betina yang merasa harganya lebih mahal dari klaim juga bisa melakukan dua polisi asuransi. Maksutnya, satu polis mengikuti program subsidi sedangn polis lainnya membayar penuh secara mandiri.

” Mungkin ada yang merasa kerbau atau sapi betinanya berharga diatas 20 juta, ini bisa menggunakan dua polis. Sebab satu polis kan klaimnya sepuluh juga. Tapi ya itu tadi, yang mendapatkan subsidi hanya satu polis ,” tuturnya.

Khusus untuk peternak yang tidak tergabung dalam kelompok atau individu, cara mengajukan proses asuransi cukup dengan adanya surat pengantar yang ditandatangani kepala desa.

” Kalau melalui kelompok kan ada tandatangan ketua kelompok. Jadi nanti semua peternak yang memiliki sapi atau kerbau betina bisa mengikuti program asuransi ternak dari Kementerian pertanian RI ,” tandasnya.

Arni Indriani, Plt Kepala Jasindo Cabang Kudus, membenarkan bahwa proses untuk mengikuti asuransi usaha ternak sangat mudah. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menambahkan perkembangan hewan ternak.

” Untuk sapi jantan tidak bisa mengikuti asuransi ternak, sebab pemerintah memang ini menambah jumlah jenis betina. Peserta asuransi individu sudah diterimanya dari desa Kedungsari dan Undaan Kidul. Cukup ada surat keterangan dari kepala desa setempat ,” kata Arni.

” Untuk klaim, nanti peternak harus mendapatkan surat visum dari drh Anton. Dan proses pencairannya 14 hari setelah pengajuan dan syarat-syarat lengkap ,” pungkasnya.

Berita Terkait