KENDAL STUDI TIRU KEUANGAN DAN INFRASTRUKTUR KE GIANYAR

  • 19 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Sejumlah eksekutif dan legislatif Pemkab Kendal melakukan kunjungan kerja studi komparasi, Selasa, (18/7), ke Kabupaten Gianyar Provinsi Bali terkait pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2016 , pembangunan infrastruktur, dan pariwisata. Dari eksekutif antara lain Kabag Administrasi Pembangunan, Kepala Dinporapar, Kepala DPUPR, Kepala Disperkim, Dishub, Direktur RSUD dr H soewondo, dan Kepala Disdikbud. SementarDari legislatif beberapa orang dari Komisi A, B, C, dan D antara lain Hj Masrijah SPd, Agus Imam Setyanto, H Soedarsono Susatyo BA, H Ali Ahmadi (PPP), Budi Santoso, H Helmi Ashbara ST, dan Hariyono.

Rombongan diterima oleh Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Gianyar  I Wayan Ardana SH mewakili Bupati Gianyar dengan didampingi oleh 5 kepala OPD setempat di Ruang Sidang I Kantor Bupati Gianyar.

Asisten Administrasi Umum Bambang Winarno SE MM selaku pimpinan rombongan menyampaikan pada tahun 2016 Kabupaten Kendal masih banyak memiliki sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) karena adanya beberapa hambatan regulasi. Kabupaten Kendal saat ini terus melakukan upaya pembenahan administasi keuangan sehingga dapat mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Sedangkan Gianyar sudah mencapai tiga kali berturut-turut. Begitupula terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) meski Kendal selalu meningkat namun masih harus belajar pada Gianyar yang juga selalu meningkat baik dari sisi jumlah maupun persentasenya terhadap APBD.

Menanggapi Bambang Winarno, I Wayan Ardana menyampaikan, Gianyar terdiri dari 7 kecamatan dengan sektor unggulan pertanian dalam arti luas, home industri, dan pariwisata. PAD Gianyar memang meningkat terus selama 5 tahun terakhir dari tahun 2013 sebesar238,5 milyar dan pada tahun 2017 ini sudah berani menarget sebesar Rp 610,2 milyar. Secara rata-rata PAD sudah mampu memberikan kontribusi sebesar 30% terhadap APBD.

Saat ditanya oleh Kadisporapar Kendal Tavip Purnomo SH MM terkait penyumbang terbesar PAD Gianyar, oleh Ardana dijawab sektor pariwisata. Gianyar kini mampu menjadi pusat kesenian Bali dan terus memacu industri pariwisatanya antara lain dengan membangun beberapa hotel baru dan obyek wisata baru yang mensinergikan dengan potensi lokal dan menggalang kerjasama dengan banyak pihak termasuk luar negeri.

“Untuk mengantisipasi terjadinya SILPA, kami selalu mengantisipasi perubahan regulasi yang akan terjadi dengan selalu berkomunikasi intensif dengan pusat sehingga meminimalisir terjadinya perbedaan petunjuk teknis. Untuk pelaksanaan lelang memang bukan masalah yang mudah. Di kami bahkan terjadi penawaran yang hanya 30 – 40% dari pagu yang ada, namun dengan terus berkonsultasi dengan pusat mengenai masalah yang kami hadapi, akhirnya kami dapat temukan solusi. Untuk pelaksanaan tahun yang akan datang kami selalu upayakan sudah mempersiapkan perencanaan secara matang tahun sebelumnya. Setiap tanggal 15, kami minta laporan penyerapan anggaran masing-masing OPD,” jelas Ardana. Kunjungan diakhiri dengan tukar menukar cindera mata dan foto bersama. ( Kontributor Kendal / heDJ )

 

Berita Terkait