Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

DEMAK – Banyaknya informasi yang disebar dan diterima melalui media sosial, menjadikan masyarakat sulit membedakan mana informasi valid ataupun hoaks. Untuk itu masyarakat perlu mengenali ciri-ciri pesan yang diterima.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak Endah Cahya Rini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/8/2020). Menurutnya, jika tidak ada kehati-hatian, para pengguna media sosial pun dapat dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut, bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu.

“Terlebih dahulu kenali ciri-ciri dari berita yang disampaikan. Bagaimana kejelasan sumber berita, apakah berita tersebut menciptakan kecemasan di masyarakat. Hindari pesan yang menyerang, hindari judul dan pengantar yang provokatif dan jika pesan tersebut minta diviralkan atau dishare sebaiknya dipastikan dulu kebenarannya dengan sumber berita,” jelas Endah

Sebagai generasi yang hidup di era globalisasi dengan tsunami komunikasi, lanjut Endah, masyarakat dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengolah informasi yang diterima.

“Tidak hanya menelan mentah-mentah berita yang didapat, masyarakat harus pandai memilah mana informasi yang valid dan informasi palsu. Saring baru sharing,” tegasnya.

Ditambahkan, untuk mengetahui berita yang diterima hoaks atau tidak, bisa dengan mencari perbandingan dari sumber lain dari pesan yang kita terima. Tanyakan kepada orang-orang yang mempunyai kapabilitas untuk itu.

“Jangan sampai terkena UU ITE,” pungkas Endah.

Penulis: Kominfo Demak
Editor: Di, Diskominfo Jateng