Kembangkan UMKM, Pemkot Magelang Resmikan IKM Center

  • 03 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berharap keberadaan IKM Center di Kelurahan Magersari dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, ada banyak pelaku UMKM di wilayah tersebut yang belum terakomodasi, sehingga IKM Center diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk promosi agar usahanya berkembang.

Harapan tersebut diungkapkannya saat peresmian IKM Center Kota Magelang di Jalan Suprapto, Kelurahan Magersari, sekaligus peresmian proyek pembangunan TA 2022, Kamis (2/1/2023).

“Masyarakat sekitarnya harus semakin meningkat ekonominya, khususnya warga Magersari. Banyak pedagang di sini yang belum tertampung,” kata Aziz.

Dia mengatakan, Pemerintah Kota Magelang telah menyelesaikan sejumlah program dan proyek pembangunan, baik fisik maupun nonfisik, selama tahun anggaran 2022 lalu. Di awal tahun 2023, pembangunan tersebut diresmikan dan bisa langsung dimanfaatkan untuk kepentingan serta kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan, peresmian pembangunan tahun anggaran 2022 dan peresmian IKM Center Kota Magelang, merupakan upaya pemkot menyebarluaskan informasi hasil-hasil pembangunan di Kota Magelang.

Joko menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi Covid-19. Sesuai data dari Kementerian Dalam Negeri), PAD Kota Magelang masuk ranking delapan dari APBD Kota se Indonesia. Hal itu merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi Kota Magelang.

Pada 2018, PAD Kota Magelang mencapai Rp247,964 miliar, tahun 2019 Rp273.582 miliar, tahun 2020 Rp290.756 miliar, tahun 2021 Rp319.352 miliar, dan tahun 2022 Rp376,148 miliar. Ini artinya selama lima tahun terakhir PAD mengalami kenaikan sebesar Rp128,184 miliar atau 51,69 persen.

“Dengan adanya kenaikan PAD tersebut selanjutnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan Pembangunan Kota Magelang saat ini fokus pada sembilam program unggulan, di mana anggaran harus benar-benar menyentuh sampai ke masyarakat,” terang Joko.

Sembilan Program Unggulan Pemerintah Kota Magelang, yakni Progamis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), JSAS (Jemput Sakit Antar Sehat), Balai Belajar, Rodanya Mas Bagia (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia), Magelang Keren (Kelurahan Enterpreneurship Center), dan Ngopi Bareng Pak Wali.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Magelang, Puji Hartono memaparkan, sejumlah kegiatan yang bersifat strategis dalam mendukung sembilan program unggulan ini di antaranya Sarpras Kebudayaan Graha Budaya dan Kawasan Mantyasih, yang menggunakan Dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah TA 2022 senilai Rp1,2 miliar, dan dana pendampingan dari DAU senilai Rp50 juta. Rumah Budaya adalah sebuah perwujudan terhadap perlindungan nilai-nilai pemajuan kebudayaan.

Proyek lainnya, pematangan lahan TPST Bojong. DPUPR melakukan peningkatan jalan yang semula masih berbentuk pondasi jalan menjadi perkerasan beton (Rigid Pavement), sebagai akses menuju lahan inti yang akan digunakan untuk Pembangunan TPS-3R skala kota. Pembuatan jalan beton ini dilengkapi dengan saluran air di kiri dan kanan, yang berfungsi sebagai drainase.

Berikutnya, fisik pemeliharaan berkala/rehabilitasi jalan (khusus kota) pemeliharaan berkala Jalan Barito II berupa trotoar pedestrian jalan kota, peningkatan saluran drainase jalan dan rehabilitasi/peningkatan jalan kota. Pembangunan jalan kampung Nambangan berupa talud retaining wall yang berfungsi untuk jalan di pinggir sungai, agar terhindar dari timbulnya bahaya tanah longsor utamanya saat musim hujan.

“Selain itu, ada juga proyek fisik rehabilitasi/ peningkatan saluran drainase Jalan Tidar Salakan, Jalan Ambon, dan Jalan Perum Depkes. Termasuk peningkatan saluran drainase perkotaan kawasan Jalan Diponegoro, saluran drainase Kampung Dalangan-Sungai Progo,” terangnya.

Dilakukan pula pembangunan Gedung NICU atau Neonatal Intensive Care Unit RS Budi Rahayu berupa gedung pelayanan perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak, yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital, serta pembangunan NICU/PICU RSUD Tidar Magelang.

“Proyek lain yang tak kalah strategis adalah IKM Center. Fasilitas ini dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Superproritas dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan sekitarnya,” pungkas Puji.

Penulis: pemkotmgl
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait