Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Kembali Beroperasi, Pedagang Pasar Tani KTNA Dibatasi
- 17 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

TEMANGGUNG – Sempat tutup beberapa bulan sejak pandemi virus Corona (Covid-19), Pasar Tani yang dikelola Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah beroperasi kembali, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Pedagangnya pun dibatasi hanya separuh dari biasanya.
Pengelola Pasar Tani KTNA Kranggan, Damar Sulistio, mengatakan, pasar yang khusus menjual produk olahan hasil pertanian dan peternakan dari para petani di daerahnya, telah beroperasi sebanyak delapan kali usai jeda waktu gelaran selama pandemi Corona berlangsung. Pasar itu fokus menjual kuliner hasil olahan produk tani-ternak.
Ditambahkan, dengan pengoperasian di era kenormalan baru, para petani yang berjualan telah dikurangi separuhnya dan diberlakukan sistem berjualan secara bergilir. Sebelum pandemi ada sekitar 70 petani dan peternak yang berjualan di pasar tersebut. Kini dibatasi hanya boleh 35 orang, atau separuhnya yang bisa berjualan secara bergantian.
“Sistem giliran berjualan ini supaya kami bisa mengatur jarak antarpedagang, dan lokasi tempat makan dan ngobrol untuk para pengunjung,” tutur Damar, saat dihubungi Minggu (16/8/2020).
Selain itu, pihak pengelola Pasar Tani KTNA juga menyediakan tempat cuci tangan yang terbuat dari batang bambu sebanyak empat unit. Pedagang dan pengunjung diwajibkan memakai masker. Khusus untuk pedagang harus menggunakan masker dan face shield yang dibeli dari iuran anggota KTNA.
“Kalau ada pengunjung yang datang tidak pakai masker, kita kasih secara gratis. Maskernya kita dapat bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kita disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena tidak mau jadi klaster baru kasus Corona dari pasar tani,” katanya.
Upaya menjaga kesehatan lainnya dilakukan dengan tidak menggelar event sosialisasi dan edukasi pertanian, sebagaimana biasa digelar sebelum pandemi. Hal ini supaya pengunjung tidak berkerumun yang berisiko terjadi penyebaran virus Corona.
Kendati diterapkan sistem berjualan secara bergiliran, namun menurut Damar, tidak berdampak pada penurunan omzet yang didapat para pedagang. Total penghasilan dari Pasar Tani KTNA mencapai sekitar Rp25 juta per gelaran. Pedagang hanya diwajibkan membayar iuran dalam jumlah tertentu untuk biaya perawatan lokasi pasar tani.
Penulis : Tosiani/Ekape, MC TMG
Editor : Ul, Diskominfo Jateng