Keluarga Berperan Penting Siapkan Generasi Berkualitas

  • 29 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA, INFO – Dalam mempersiapkan dan mencetak generasi yang tangguh dan berkualitas, keluarga mempunyai peran yang sangat penting. Karena melalui keluarga pembentukan generasi yang kuat dan sehat dimulai. “Dalam kaitan ini peran seorang ibu sebagai pendidik benar-benar diuji dan dipertaruhkan,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Kartini ke 140 Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Purbalingga di Halaman Pendopo Dipokusumo, Jumat (29/4).

Pernyataan tersebut selaras dengan tema yang diambil dalam peringatan Hari Kartini ke 140 Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Purbalingga. Tema yang diusung yakni ‘Dengan Semangat Kartini, Kita Wujudkan Kualitas Keluarga untuk Purbalingga Maju dan Berdikari’. “Tema yang diambil dalam peringatan Hari Kartini saat ini sungguh tepat dan relevan dengan visi Kabupaten Purbalingga yakni Purbalingga yang Mandiri, Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berakhlak Mulia,” jelasnya.

Tidak hanya itu, tema yang diambil juga senada dengan misi keempat yaitu meningkatkan sumber daya manusia utamanya melalui peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pada momentum peringatan Hari Kartini ini tidak hanya sekadar seremonial saja melainkan dapat direfleksikan dalam kegiatan actual yang selaras dengan cita-cita perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kepeloporan RA Kartini wajib kita tiru dan kita amalkan yaitu semangar untuk keluar dari ketertindasan,” imbuh Tiwi.

Tanggal 21 April merupakan hari kelahiran pahlawan nasional RA Kartini yang mana beliau merupakan pejuang emansipasi wanita. Kartini adalah sosok perempuan yang fenomenal dalam memperjaungkan hak-haknya serta emansipasi wanita dijamannya. “Kartini dikenal sebagai sosok kebangkitan perempuan pribumi, beliau seorang priyayi yang sangat khawatir melihar realita nasib perempuan yang sangat terbelakang dan terkekang oleh nialai adat dan feodalistik yang berlaku pada saat itu,” lanjutnya.

Ia menambahkan, jiwa kartini kemudian memberontak terhadap lingkungan yang melingkupinya. Kartini tidak ingin melihat perempuan Indonesia sebagai konco wingking (teman di belakang, Red) yang hanya sebatas mengurusi dapur, mencuci dan tugas lainnya. Perempuan Indonesia harus mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam berbagai bidang. “Semangat pantang menyerah pada keadaan yang mana  semangat itu juga memperlihatkan betapa hak asasi manusia Indonesia ini sangat diperhatikan terlebih hak wanita dalam menempatkan diri ikut serta dalam membangun nusa dan bangsa Indonesia,” kata Tiwi.

Menurutnya, saat ini cita-cita RA Kartini sudah dapat dirasakan dimana telah terbukti perempuan-perempuan Indonesia sudah maju dan modern serta sama kedudukannya delam berbagai hal dengan kaum pria. Ia berharap wanita harus tetap ingat akan kodratnya yakni sebagai ibu yang mengandung, melahirkan dan mendidik putra putrinya agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. “Oleh karena itu perempuan mempunyai peranan yang tidak kalah penting dalam ikut mendukung dan member semangat para suami dalam menggapai kesuksesannya karena dibalik kesuksesan seorang pria pasti ada wanita hebat dibelakangnya,” pungkasnya.

Berita Terkait