KELOMPOK ‘LESTARI BUMI’ LOLOS 40 BESAR LOMBA KREANOVA JATENG

  • 29 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Kelompok ‘Lestari Bumi’, Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, berhasil masuk dalam 40 besar  Lomba Kreativitas dan Inovasi masyarakat (Krenova) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 diikuti oleh 168 peserta, termasuk lima peserta yang diusulkan dari Purbalingga. Kelompok ini memanfaatkan sampah plastik untuk dibuat paving.

            Kasubid Litbang Bapelitbangda Kabupaten Purbalingga, Rida Kusumawati mengatakan, lomba Krenova dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini masuk tahun ke 10. Seleksi akan dilakukan tanggal 15 – 19 Mei 2017.   Tim Penilai akan melakukan Wawancara, Presentasi, dan Verifikasi lapangan untuk menentukan 10 pemenang utama dan 5 juara harapan, serta hasilnya akan ditetapkan pada 16 Juni 2017 untuk pemberian penghargaan kepada para pemenang.

 “Dari Purbalingga mengusulkan lima kelompok, namun yang masuk hanya ‘Lestari Bumi’,’ kata Rida Kusumawati, Jum’at (28/4).

            Menurut Rida, lomba kranova untuk menggali kreasi dan inovasi di masyarakat agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.  “Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus mendorong semua karya yang dihasilkan masyarakat agar bisa dikembangkan dan diaplikasikan, sehingga manfaatnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” kata Rida.

            Ditambahkan Rida, untuk para pemenang, pemerintah akan memberikan fasilitasi  diantaranya layanan inkubasi,  pengembangan teknologi, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), penyertaan pameran dan diseminasi, serta fasilitasi program ke pusat,” tambah Rida sembari meminta dukungan dan Voting dari masyarakat melalui Link http://krenova.bappeda.jatengprov.go.id/voting/produk-detail/paving-block-berantas-sampahnya-manfaatkan-limbahnya .

Sementara itu Koordinator Kelompok Lestari Bumi desa Jetis, Dian Sulistiono berharap  dukungan dari Pemerintah Daerah dan warga masyarakat agar kiprahnya  di Lomba Krenova tahun ini dapat berjalan lancar dan berhasil mengharumkan nama Kabupaten Purbalingga.” harapnya.

Ditambahkan Dian, eksistensi dan kepedulian dalam pengelolaan sampah di wilayah kabupaten Purbalingga, khususnya sampah plastik sebagai bahan baku pembuatan paving blok di desa Jetis dapat terus diberdayakan. “Meskipun kami terkendala dalam alat transpotasi pengumpulan sampah selama ini, kami rela menyewa becak, angkong, dan mobil colt dengan biaya sendiri. Padahal selama ini Bank-bank sampah yang ada di kabupaten Purbalingga kita angkut sampahnya juga, dengan cara kita beli sampahnya alias tidak gratis, “ katanya. (Dn/y)

Berita Terkait