Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Kekurangan Benih, Komisi IV DPR Usulkan Pembangunan Balai Benih Ikan di Boyolali
- 21 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Misi Bupati Boyolali menjadikan Boyolali sebagai daerah produsen susu, produsen daging dan ikan yang besar terus dilakukan. Pada sektor perikanan, Boyolali saat ini dikenal sebagai daerah dengan produksi ikan terbesar kedua di Jawa Tengah yang mencapai lebih dari 40 ribu ton per tahun. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Juwaris saat menyambut kunjungan kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di kawasan Budidaya air tawar Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit pada Rabu (20/3).”Di bidang perikanan ternyata Boyolali produksi ikan terbesar kedua di Jawa Tengah, kami lihat di data statistik kita ini lebih dari 40.000 ton produksi terutama lele, nila dan beberapa jenis ikan yang kita budidayakan di perairan umum maupun di waduk,” terang Juwaris.
Dengan perkembangan sentra perikanan air tawar di Boyolali saat ini, masih kekurangan benih ikan yang mencapai 140 juta ekor per tahun. Untuk itu pihaknya ada solusi terkait kekurangan benih ikan tersebut dapat terpenuhi.
Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Komisi IV DPR, Rahmad Handoyo berharap dari KKP untuk menyediakan benih dengan memperbanyak balai budidaya benih ikan.”Saya mengusulkan wajib hukumnya diperbanyak balai budidaya ikan tawar. Agar di Jawa Tengah khusus di bawah pemerintah pusat. Jika sudah ada ditambah lagi. Usul konkret Boyolali lokasinya,” terang anggota legislatif ini.
Selain itu, Rahmad berharap kepada Pemerintah untuk memunculkan calon usaha baru di bidang budidaya perikanan serta menyediakan bantuan kredit mikro usaha tersebut. Pihaknya meyakini perikanan budidaya lebih berkontribusi besar dibanding perikanan tangkap.
Sementara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto menyambut baik usulan dari wakil rakyat dari daerah pemilihan V Jawa Tengah tersebut.“Ke depan saya setuju di latar belakangi kekurangan benih yang sangat tinggi yang per tahun kurang 140 juta benih dari keperluan 300 juta. Kami dari KKP menyambut gembira asalkan ada lahan yang diserahkan pada KKP. Kami kalau membangun harus clear and clean. Kami sangat bergembira jika ada tanah yang disiapkan, dihibahkan kepada KKP untuk budidaya benih ikan air tawar,” terangnya.
Slamet juga mengapresiasi perkembangan budidaya perikanan di Boyolali yang terus mengalami kemajuan. Saat ini Boyolali telah ditetapkan sebagai daerah minapolitan tipe A yang dibangun Bupati beserta jajaran serta masyarakat di Kota Susu.”Dari KKP tentunya saja kita melihat banyak kemajuan dan bangga karena Boyolali sudah cukup lama ditetapkan menjadi daerah minapolitan dengan tipe A yang dikatakan maju,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut juag diserahkan bantuan berupa benih ikan lele sebanyak 220 ribu ekor. Kemudian bantuan berupa benih ikan nila sebanyak 100 ribu ekor serta bantuan pakan ikan mandiri sebanyak 10 ton kepada kelompok usaha perikanan air tawar di Boyolali.