Kehamilan Meningkat, Warga Didorong Tak Lalai KB Saat Pandemi

  • 30 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Masa pandemi di mana masyarakat diminta beraktivitas di rumah dan mengurangi keluar rumah, berdampak pada lonjakan ibu hamil di wilayah Kabupaten Wonogiri. Bahkan, peningkatannya hingga ratusan ibu per bulan.

“Selama tiga bulan sudah lebih dari 5.000 ibu yang hamil,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB & P3A) Wonogiri Setyarini, usai Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 dan launching Sejuta Akseptor di Kecamatan Girimarto, Senin (29/6/2020).

Dijelaskan, jumlah ibu hamil di Wonogiri dari Januari hingga April 2020 tercatat 5.103 orang. Tetapi sebagian sudah ada yang melahirkan.

“Di masa pandemi jumlah ibu hamil rata-rata mencapai 100 orang setiap bulan,” ujar Setyarini.

Menurutnya, angka tersebut mengalami peningkatan yang tajam. Biasanya hanya kurang dari 50 orang setiap bulan.

Selama pandemi, imbuh Setyarini, sebagian akseptor takut mendatangi fasilitas pelayanan KB. Mereka khawatir tertular ketika mengikuti pelayanan KB.

“Mereka takut terkena apa-apa. Karena itu, dalam kesempatan ini kami mempromosikan pelayanan KB tetap berjalan supaya tidak terjadi ledakan penduduk,” terangnya.

Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan lonjakan jumlah ibu hamil di tengah pandemi merupakan fenomena menarik.

“Gara-gara pandemi, orang dilarang keluar rumah. Di sisi lain justru ada kenaikan jumlah ibu hamil,” katanya.

Edy mengingatkan agar pandemi jangan dijadikan alasan untuk lalai terhadap komitmen membangun keluarga berencana. Keluarga berencana, menurut dia, dapat membantu pemerintah dalam memerangi kemiskinan.

“Pasangan yang sadar akan pentingnya program KB berarti telah berinvestasi jangka panjang. Hasilnya akan dirasakan beberapa waktu mendatang,” jelasnya.

Peringatan Harganas menjadi momentum untuk mencegah adanya babyboom (lonjakan jumlah bayi yang lahir) paska pandemi Covid-19. Sementara, target untuk Kabupaten Wonogiri yakni 1.628 akseptor, terdiri atas 117 akseptor IUD/implan, 279 akseptor suntik, dan 1.178 akseptor pil dan kondom.

Dengan adanya launching ‘Sejuta Akseptor’ yang dilakukan serentak, pihaknya ingin memastikan keberlangsungan pemakaian kontrasepsi terutama di masa pandemi Covid-19.

“Harapannya, dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pelayanan KB yang berkualitas, meningkatkan komitmen pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja tentang program KB dan menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi,” tandasnya.

Penulis : Est
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait