KECAMATAN KRAGAN DIPROYEKSIKAN MENJADI WILAYAH SUMBER BIBIT SAPI

  • 13 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG-Tim penilai wilayah sumber bibit sapi  dari Kementerian Pertanian RI menghadiri gebyar Upaya Khusus Sapi Bunting (Upsus Siwab) di desa Mojokerto kecamatan Kragan, Rabu (12/4/2017). Kedatangan mereka juga khusus untuk menilai kabupaten Rembang dalam hal ini kecamatan Kragan sebagai wilayah sumber bibit sapi Peranakan Ongole (PO) atas usulan dari Pemkab.

Bambang Setiadi Ketua Komisi Penilai menjelaskan kedatangannya ke desa Mojokerto untuk memverifikasi kondisi di lapangan apakah sesuai apa yang dipresentasikan atau diusulkan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz sebagai  wilayah yang layak untuk ditetapkan sebagai sumber bibit sapi. Jika lolos nantinya Menteri Pertanian akan mengeluarkan keputusan tentang penetapan wilayah sumber bibit sapi PO di kecamatan Kragan.

Setelah melihat kondisi di lapangan, Bambang sangat optimis Kragan bisa lolos dan memperoleh sertifikat sumber bibit. Mulai dari jumlah sapi satu dukuh yang dikumpulkan di lapangan hingga semangat petugas.

“Melihat kenyataan di lapangan saya sepertinya langsung pulang saja, karena baru satu dukuh saja sudah sekian banyak sapinya, apalagi satu desa,apalagi lingkup kecamatan Kragan, kita juga melihat semangat dari para inseminator. Dan juga simen atau mani yang digunakan dari sapi PO artinya disini punya semangat untuk mempertahankan kemurnian sapi PO,” ungkapnya.

Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto,SE menuturkan pemkab menilai untuk Kragan memang layak menjadi wilayah sumber bibit, sehingga diusulkan ke kementrian. Jika berhasil mendapatkan sertifikat sumber bibit maka akan ada banyak program dan bantuan yang diturunkan untuk pengembangan peternakan sapi di Kragan, seperti penambahan sarana prasarana dan lainnya.

Lebih lanjut Wabup mengingatkan hal yang harus diwaspadai di Mojokerto yaitu bagaimana menjaga ternak dari serangan penyakit. Sedangkan tentang permasalahan pakan pihak desa dan Dinas Pertanian dan Pangan tengah mengupayakan untuk mengatasi hal itu seperti penanaman bibit pakan berkualitas seperti yang dilakukan di sela-sela kegiatan gebyar Upsus Siwab tadi.

“Selain itu Pemdes harus menangkap potensi ternak sapi yang tidak semua desa memilikinya. Melalui BUMDes bisa  menyediakan pakan sapi atau segala kebutuhan terkait ternak sapi agar tidak beli di luar daerah,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengakui potensi Rembang dalam ternak sapi sangat bagus, menduduki peringkat 4 di Jawa Tengah dengan populasi 130 ribu ekor lebih. Untuk populasi sapi di kecamatan Kragan sendiri sebanyak 8500 ekor lebih. Peternaknya rata-rata memiliki dua sampai empat ekor.

Pengembangan sapi di Rembang memiliki peluang yang sangat bagus,terlebih dengan adanya program  Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Pemerintah membantu dengan inseminasi buatan secara gratis untuk mendongkrak jumlah ternak dan perbaikan kualitas ternak.

Setiap harinya rata-rata sekitar 260 ekor sapi diinseminasi buatan. Dan sampai detik ini sudah sekitar 25 ribu ekor sapi telah di IB dari target yang dibebankan pemerintah kepada Pemkab Rembang sebanyak 62 ribu.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan lomba ternak sapi PO yang diikuti oleh peternak desa setempat. Lebih dari 200 ekor sapi mengikuti event yang digagas oleh pemdes  Mojokerto. (Kontributor Humas Rembang)

Berita Terkait