Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
KB Bikin Pria Lebih Sehat
- 02 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments
BANYUMAS – Sasaran program Keluarga Berencana (KB) tak melulu wanita yang aktif secara seksual. Pria pun diharapkan mau menggunakan alat kontrasepsi. Bukan hanya untuk mengendalikan ledakan penduduk dan bonus demografi, menjadi akseptor KB juga bisa membuat badan lebih sehat.
Hal itu disampaikan Bupati Banyumas, pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tingkat Kabupaten Banyumas, di Pendapa Sipanji, Senin (29/6/2020). Dia juga terus mendorong jajarannya untuk menyukseskan program KB demi mewujudkan keluarga yang sejahtera.
“Saya juga minta kepada DPPKBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak)
dan petugas KB-nya untuk memberi pengertian kepada para pria agar mau ber-KB. Jangan perempuan saja yang jadi objek. Saya sudah mencontohkan empat tahun lalu, ternyata badan lebih sehat, dan menurut istri saya lebih kuat,” katanya
Pada kesempatan itu, Bupati Achmad mencanangkan Gerakan KB Serentak yang menargetkan 5.732 akseptor KB. Program itu untuk mendukung pelayanan satu juta akseptor di seluruh wilayah Indonesia.
Bupati mengingatkan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Karenanya, KB menjadi alternatif untuk membangun ketahanan keluarga.
“Maka pelayanan KB serentak ini menjadi strategis karena dapat meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas, meningkatkan komitmen pemerintah pusat, daerah serta mitra kerja tentang program keluarga berencana,” beber Husein.
Ditambahkan, gerakan KB Serentak juga dimaksudkan untuk mencapai program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana dengan meningkatkan kepesertaan warga dalam program KB, meningkatkan capaian peserta KB baru, dan menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKBP3A Kabupaten Banyumas, Dwi Mulyatno, mengatakan, pencanangan gerakan pelayanan serentak sejuta akseptor ditujukan untuk memenuhi kebutuhan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Dengan begitu, pasangan suami istri bisa mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, atau kehamilan yang berisiko karena pandemi Covid-19. Selain itu, untuk mengantisipasi kekhawatiran terjadinya ledakan kehamilan (baby boom).
“Pada Harganas, target nasional satu juta akseptor, target Jateng 147.654 (akseptor), dan Banyumas menargetkan 4.736 (orang) akseptor, dengan perincian IUD/implan 1.108 (orang), suntik 768 (orang), dan pil/kondom 2.859 (orang),” katanya.
Dwi menjelaskan, Banyumas mampu memenuhi target tersebut, bahkan lebih. Sampai dengan akhir pelaksanaan program, jumlah akseptor yang tercatat adalah sebanyak 5.732 orang. Rinciannya, pengguna IUD sebanyak 604 orang, kondom 646 orang, implant 1.590 orang, suntik 1.566 orang, dan pengguna pil KB sebanyak 1.324 orang.
Selain itu, ada satu orang pria pengguna MOP, yakni Camat Kemranjen, Dwi Iwaran Sukma. Meski bukan program utama pada Harganas ini, menurut Dwi Mulyatno, Camat Kemranjen mengikuti jejak pengguna MOP sebelumnya, yakni Bupati Banyumas, dan mantan Camat Sumbang, Nungky Harry Rachmat.
Penulis: Ec/ Kontributor Kabupaten Banyumas
Editor: Tn/Diskominfo Jateng