KARTU PINTAR MILIK WALIKOTA HENDI JADI CONTOH SE-INDONESIA

  • 21 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Setelah mendapatkan predikat sebagai kepala daerah terbaik di Indonesia dalam bidang pelayanan publik oleh Kemenpan RB di tahun ini, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kali ini Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut sedang fokus menjalankan sebuah sistem kartu pintar bernama ‘Kartu Semarang Hebat’. Melalui ‘Kartu Semarang Hebat tersebut, Walikota Hendi menargetkan semua transaksi di Kota Semarang dapat dilakukan non tunai.
Usaha mendorong transaksi menjadi non tunai tersebut adalah merupakan bagian dari upaya Walikota Hendi untuk menekan inflasi di Kota Semarang. Dalam data BPS, laju inflasi Kota Semarang sejak tahun 2011 selalu berada di Provinsi Jawa Tengah. Di tahun 2011 laju inflasi Kota Semarang tercatat berada pada angka 2,87, sedangkan Provinsi Jawa Tengah berada pada 2,68. Tingginya laju inflasi di Kota Semarang tersebut berpengaruh pada kecilnya investasi di Kota Semarang, merosotnya daya beli masyarakat, serta ketidakstabilan ekonomi.
Tingginya inflasi tersebutlah yang terus ditekan oleh Walikota Hendi. Dan pada tahun 2016, laju inflasi Kota Semarang berhasil berada di bawah provinsi Jawa Tengah. Tercatat laju inflasi Kota Semarang di tahun 2016 sebesar 2,32, sedangkan provinsi Jawa Tengah 2,36.
Atas upayanya menekan inflasi di Kota Semarang melalui inovasi seperti salah satunya Kartu Semarang Hebat tersebut, Walikota Hendi, Kamis (20/7) didapuk Kementrian Dalam Negeri untuk dapat berbagi sebagai narasumber dalam ‘Penyelenggaraan Pelayanan Publik Daerah Terintegrasi Dengan Perbankan’ di Swiss-Belhotel, Nusa Dua Selatan, Bali. Tak kurang perwakilan 73 pemerintah daerah di Indonesia hadir dala kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Hendi mengatakan bahwa sistem kartu pintar ‘Kartu Semarang Hebat’ yang digagasnya tersebut berfungsi sebagai kartu identitas, kartu bantuan sosial, dan kartu pembayaran beragam transaksi. “Misalnya untuk bantuan rumah tidak layak huni kepada masyarakat, biasanya disalurkan tunai, saat ini kita salurkan non tunai melalui Kartu Semarang Hebat”, jelas Walikota Hendi. “Selain itu beragam transaksi, mulai dari membayar tiket bus Trans Semarang, berbelanja di swalayan, membayar masuk tol, dan seterusnya, juga kita fasilitasi menggunakan Kartu Semarang Hebat, sehingga peredaran uang tunai bisa diminimalisir dan inflasi bisa ditekan”, tambah pria asli Kota Semarang tersebut.
Dalam mengimplementasikan ‘Kartu Semarang Hebat’ sendiri, Pemerintah Kota Semarang terintegrasi dengan Bank BNI dan Bank Jateng. Sehingga bagi masyarakat Kota Semarang yang ingin mendapatkan kartu pintar yang digagas oleh Walikota Semarang tersebut dapat langsung mengurusnya di cabang-cabang BNI dan Bank Jateng di Kota Semarang.
Perwakilan Bank BNI yang hadir dalam kesempatan tersebut, Teddy Wishadi selaku GM Divisi Transaksional Banking Services, mengatakan jika banyaknya kartu yang dikeluarkan oleh pemerintah di Indonesia memang harus dibungkus menjadi satu kartu.
Sedangkan Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Kerjasama Kementrian Dalam Negeri, Rizari mengharapkan seluruh perwakilan pemerintah daerah dapat mengambil apa yang telah dilakukan oleh Walikota Hendi.

Berita Terkait