Kampung Siaga Candi Hebat, Gerakkan Aktivitas Ekonomi Masyarakat

  • 30 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG – Keberadaan kampung siaga candi hebat dirasakan mampu menjadi jurus ampuh dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi sosial warga.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meresmikan kampung siaga candi hebat, di Kelurahan Polaman, Mijen, Selasa (28/7/2020). Menurutnya, dengan konsep swadaya dan gotong royong yang mendasari berdirinya kampung siaga, diharapkan bisa diadopsi oleh kampung-kampung lain di Kota Semarang.

Dengan kesadaran dan keguyuban, lanjut Hendi, sapaan akrabnya, warga Polaman melakukan sejumlah upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, penyediaan ruang isolasi, pembagian sembako, bahan pangan, serta vitamin bagi warga. Bahkan, setiap hari warga mendapat sejumlah bahan pangan bergizi yang diharapkan mampu meningkatkan imunitas, seperti susu, kacang hijau, jahe, buah, sayur, dan lauk. Tak hanya itu, warga setempat juga berdaya mandiri secara ekonomi, dengan mengembangkan peternakan bebek, ikan air tawar, hingga peyek.

“Ini harus terus dikawal tidak sebatas acara seremonial, dan perlu diikuti oleh wilayah lain, sehingga terbangun daya tahan baik fisik maupun aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkap Hendi.

Disampaikan, Pemerintah kota Semarang akan terus mendukung keberadaan kampung-kampung siaga candi hebat. Bentuk dukungan tersebut, diwujudkan dengan memberikan bantuan, berupa stimulus sesuai kebutuhan warga masyarakat, seperti bibit tanaman, bibit ikan.

“Tidak hanya itu saja, berbagai kebutuhan pencegahan Covid-19, seperti hand sanitizer, disinfektan dan lainnya juga terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Diharapkan, pandemi Covid ini dapat tetap menumbuhkan daya tahan secara jasmani dan aktivitas ekonomi warga,” imbuhnya.

Hendi terus meminta partisipasi aktif dari masyarakat untuk memerangi kasus Covid-19 ini. Meski angka kesembuhan Covid-19 di Kota Semarang terbilang tinggi, Hendi meminta warga untuk terus menjaga imunitas dan upaya pencegahan secara serius.

Pada hari yang sama, Hendi juga melakukan panen raya budidaya ikan nila di Kelurahan Polaman. Menurutnya, memanfaatkan lingkungan perkotaan untuk budidaya ikan, jadi salah satu hal yang perlu untuk ditumbuhkembangkan. Apalagi konsumsi makan ikan di Indonesia baru sebesar 33,3 kilogram per kapita pertahun.

“Angka itu juga masih tergolong sangat rendah, jika dibandingkan negara lain. Maka konsumsi ikan harus kita dorong, karena dapat mengatasi stunting, serta meningkatkan kecerdasan,” ujar Hendi.

Diakui, meskipun pemanfaatan pesisir untuk budidaya ikan menjadi salah satu yang harus didorong, namun budidaya ikan tawar di wilayah perkotaan justu menjadi fokus utama. Sebagai contoh di Mijen yang notabene jauh dari laut, justru dapat menghasilkan ikan nila dan ikan tawar lainnya. Di Pedurungan juga seperti itu, ada budidaya ikan lele yang sangat produktif untuk ekonomi kerakyatan. Maka dilihat dari sisi ekonomi, urban fishing juga dapat dimanfaatkan jadi salah satu solusi di masa pandemi Covid-19.

“Orang tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan ikan, bisa untuk konsumsi keluarga, atau bahkan dijual ke tetangga dan kerabat, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Kegiatan semacam ini pasti akan kita dukung. Jika terus dilakukan harapannya ekonomi dapat terus tumbuh dengan baik. PR-nya adalah bagaimana meningkatkan produksi ikan sebanyak-banyaknya, sebagai komoditas ekonomi yang seluruh lapisan warga kota Semarang dapat menikmatinya,” imbuhnya.

Dalam kegiatan yang diadakan oleh Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Barokah tersebut, tak lupa Hendi mengingatkan masyarakat untuk tertib terhadap SOP kesehatan.

“Jika kita tertular dan tidak diobati bisa berbahaya, maka harus paham bagaimana caranya agar tidak kena Covid dengan cara work from home, sekolah daring, agar tidak berkerumun dan terjadi penyebaran. Untuk itu pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak mutlak dilakukan,” pungkasnya.

Penulis : Kontributor Kota Semarang
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait