Kampung KB Jadi Amunisi Tambahan Tekan Kasus Stunting

  • 06 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Untuk membantu percepatan penurunan kasus stunting, seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Rembang diharapkan sudah dicanangkan sebagai kampung KB pada 2024.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’, pada pembinaan kampung KB dalam rangka pencegahan dan penurunan kasus stunting, di Pendapa Museum RA Kartini, (5/12/2023). Menurutnya, keberadaan kampung KB dapat membantu penanganan stunting di Kabupaten Rembang.

Disampaikan, jumlah kampung KB di Kabupaten Rembang saat ini ada 258. Dan 36 sisanya akan dicanangkan pada 2024.

“Dalam penurunan stuting, upaya percepatan-percepatan kita lakukan. Melalui lima Perda, 18 Perbup, empat SK Bupati, lima perjanjian kerja sama, tujuh keputusan atau peraturan pemerintah tentang stunting. Programnya juga banyak sekali, mulai Telponi hingga gerakan sedekah telur,” tuturnya.

BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Pokja Pengendalian Penduduk Heri Kusyanto menuturkan, semua desa memang diwajibkan membentuk kampung KB. Tidak ada syarat khusus dan kegiatannya apa saja sudah ada.

“Kampung KB itu tinggal optimasilasi, tidak ada syarat khusus. Kalau dulu, waktu Keluarga Berencana memang mensyaratkan kondisi lingkungannya tidak sehat atau tingkat KB-nya rendah. Sekarang tidak, karena tujuan kita membentuk keluarga yang berkualitas,” ungkapnya.

Heri menambahkan, peran kampung KB untuk mendorong keluarga yang berkualitas. Salah satunya, berupa pola asuh orang tua terhadap anak. Terkait dengan kasus stunting, ada pendampingan kepada mereka yang stunting, maupun masih pada taraf berisiko.

“Yang penting dalam keluarga berkualitas ini, bisa membuat perubahan perilaku kesehatan, perilaku terkait pengasuhan, pola asuh pemberian asuh. Yang semua itu nantinya juga dapat membantu penurunan stunting,” tandasnya.

 

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait