Kampung Anggrek Nan Cantik, Semarakkan Kota Sejuta Bunga

  • 16 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG – Kampung tematik di Kota Magelang terus bertumbuh. Terbaru, Taman Anggrek Rukun Ramah Rezeki di Kampung Tidar Campur Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan.

Keberadaan taman anggrek ini menambah semarak kampung yang berada di ujung selatan Kota Magelang dan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Sebelumnya sudah ada Kampung Warna Warni yang menampilkan desain seni mural di dinding rumah warga. Kemudian wisata budaya, karena kampung tersebut masih mempertahankan kearifan lokal seperti Grebeg Tahu, sadranan, dan lain sebagainya.

Taman Anggrek Rukun Ramah Rezeki tersebut diresmikan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Selasa (15/9/2020). Menurut Sigit, inisiasi warga Tidar Campur ini patut diapresiasi. Dia berharap, langkah tersebut dapat menularkan semangat unsur masyarakat lainnya.

“Harapannya, adanya taman anggrek ini dapat mengangkat marwah Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Pengunjung dapat menikmati wisata Kota Magelang sembari membeli tanaman sebagai oleh-oleh,” kata Sigit.

Menurutnya, kampung lain perlu meniru langkah visioner masyarakat Kampung Tidar Campur ini. Kreativitas serta menjual jasa, adalah slogan masyarakat Kota Magelang, karena minimnya sumberdaya alam.

“Semoga ini menjadi inspiratif kampung lain mulai dari RW,” imbuhnya.

Ketua Penyelenggara Kegiatan Sugiarto menuturkan, rintisan Taman Anggrek bermula pada 2014 lalu. Awalnya, program itu merupakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), yang mendapatkan bantuan dan bisa dikembangkan.

Ia menilai, kampung tersebut punya potensi sentra tahu, maka saat itu dikembangkan dengan Kampung Wisata Edukasi dan berkembang menjadi Kampung Warna-warni. Kemudian adanya bantuan dari Pemprov Jateng, Kampung Tidar Campur mengembangkan Tempat Penampungan Sementara (TPS). Setelah berhasil menghasilkan pupuk dan terbantu adanya Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), program terus berkembang.

“Mudah-mudahan ini menjadi potensi dan berkah bagi warga Tidar Campur,” harap Sugiarto.

Selain taman anggrek, tempat ini juga di fasilitasi dengan jaringan wifi, gazebo, hewan reptil, dan spot selfie. Di tengah pandemi, lokasi tersebut diharapkan juga menjadi tempat belajar siswa yang membutuhkan jaringan internet.

“Tidak hanya itu, kampung ini juga aktif melaksanakan kegiatan sosial dengan membentuk cantelan berbagi di tengah pandemi Covid-19. Cantelan ini, warga menaruh sayuran di pagar rumah, agar bisa dimanfaatkan warga kurang mampu lainnya. Ini jadi salah satu budaya gotong royong,” tuturnya.

Terpisah, Lurah Tidar Selatan, Nur Lamiah mengatakan, kampung Tidar Selatan punya banyak inovasi dan potensi yang diciptakan masyarakat setempat, seperti bidang kemasyarakatan, ekonomi, lingkungan, hingga sosial budaya.

Nur menyebutkan di bidang kemasyarakatan, masyarakat kampung ini mampu membuat Kampung Warna Warni dan Kampung Dolanan Tidar Sari.

“Kemudian bidang ekonomi, (Kelurahan) Tidar Selatan juga mampu mengembangkan UMKM, seperti produk makanan olahan dan oleh-oleh khas,” ujar Nur.

Kemudian di bidang lingkungan, terdapat Kampung Anggrek Tidar Campur, Bank Sampah Lancar Trunan, Kampung Organik Trunan, Kampung Mozaik Tidar Warung, dan Kampung Kerajinan Daur Ulang Tidar Warung, serta Kampung Dolanan di Tidar Sari.

Dikatakan Nur, program tersebut seluruhnya dibangun dengan swadaya masyarakat maupun bantuan dari pemerintah.

“Ini menjadi bukti jika masyarakat Tidar Selatan masih sangat kental kegotongroyongannya,” pungkasnya.

Penulis: Pro/kotamgl
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait