“JIKA ADA PERUBAHAN, TIDAK AKAN MERUBAH KARAKTERISTIK SOLO”

  • 21 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Istri Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Siti Atiqoh selaku Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jateng memberikan sambutan serta arahan kepada para peserta rapat konsultasi PKK dan bimbingan teknis hasil rakernas VIII tahun 2015 di Bale Tawangarum, Balaikota Surakarta, Rabu (19/3).
Siti Atiqoh membahas mengenai perubahan dan peningkatan yang telah di alami oleh Tim Penggerak PKK. “Untuk tahun 2015, rakor yang dilaksanakan cukup dinamis karena ada perubahan-perubahan yang akan di berlakukan khususnya Pokja 1 dan 2.” Siti Atiqoh menjelaskan untuk program Pokja 1 yang diunggulkan adalah pola asuh anak, dengan era globalisasi dan campuran budaya dari luar sekarang pola asuh anak menjadi kebutuhan yang mendesak. “Dari mulai lahir hingga 1000 hari emas pertama setelah kelahiran mereka lalu memasuki kehidupan di Paud, hal itu dapat membantu mengembangkan pola pikir dan menambah wawasan anak guna meminimalisir pengaruh globalisasi. Untuk kehidupan berbangsa juga menjadi penguatan di Pokja 1.”
Selain Pokja 1, Siti Atiqoh juga menjelaskan mengenai peran Pokja 2, 3 dan 4. “Untuk Pokja 2 yang di unggulkan IP2K dan Koperasi. Dengan IP2K diharapkan dapat memberantas kemiskinan. Untuk Pokja 3, kita tetap berusaha untuk bagaimana meminimalisir penyakit yang ada. Terakhir, untuk Pokja 4 juga ada perubahan, yang mana sebelumnya kita selalu melakukan lomba toga sekarang dengan kami menambahkan lomba IVA Test. Kami sedang mengusahakan untuk membuat lomba IVA Test naik menjadi perlombaan nasional walau masih dalam tahap evaluasi.”
Meskipun sudah banyak perubahan tetapi Siti Atiqoh berharap perubahan tersebut tidak merubah karakteristik Kota Solo sebagai kota budaya. Siti Atiqoh mengapresiasi Tim Penggerak PKK Solo yang sudah dilibatkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbanglur). “Saya berharap ibu-ibu yang turut di libatkan dalam musrenbanglur bisa lebih menyampaikan aspirasi-aspirasinya, seperti apa yang harus di rubah demi meningkatkan pembangunan yang baik” harap Siti Atiqoh.
Terkait pembangunan dan jumlah penduduk, Siti Atiqoh menghimbau untuk lebih mensosialisasikan mengenai bahaya pernikahan dini. Istri Gubernur Jateng merasa khawatir melihat banyaknya anak muda sekarang yang sudah menjadi single parents. “Saya merasa khawatir dan kasihan, anak umur 14 tahun sekarang sudah ada yang menjadi single parents. Penyebabnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah campuran budaya luar dan mudahnya anak-anak untuk mengakses video porno dan hal-hal semacamnya tersebut. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan bagi kita semua” terang Siti Atiqoh dalam sambutannya tersebut.
Sementara itu, Istri Walikota Surakarta, Endang Prasetyaningsih selaku ketua tim penggerak PKK kota Solo ikut handiri untuk mendampingi Istri Gubernur Jawa Tengah dan membuka secara resmi acara rapat konsultasi PKK dan bimbingan teknis hasil rakernas VIII tahun 2015. “Kami menyadari bahwa salah satu hambatan PKK kota Solo adalah kurangnya pemahaman dan kemampuan kader dalam mengelola PKK, untuk itu Tim PKK melakukan bimbingan teknis bersama seluruh anggota PKK kecamatan dan kelurahan di Solo dengan nara sumber ibu Siti Atiqoh selaku Ketua Tim Penggerak PKK Jateng. Harapan saya bahwa dengan adanya bimtek hari ini dapat meningkatkan kerja PKK dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. sekian sambutan dari saya dan dengan ini saya resmi membuka rapat konsultasi PKK dan bimbingan teknis hasil rakor 2015.” tutup Istri Walikota Surakarta.

Berita Terkait