Jelang Hari Raya, BI Jamin Ketersediaan Uang Tunai

  • 03 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA, INFO – Menjelang bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Purwokerto menjamin ketersediaan uang tunai. Hal tersebut disampaikan Deputi kantor perwakilan BI Purwokerto, Lukman Hakim saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi transaksi non tunai dan uang palsu di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Selasa (2/4).

Lukman mengatakan, BI menyediakan dua kali lipat stok uang tunai pada dua momen tersebut guna mengatasi kelangkaan uang tunai dan memperlancar kegiatan transaksi tunai saat hari raya. Menurutnya, transaksi uang tunai akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan saat hari raya sehingga antisipasi kelangkaan harus dilakukan. “Kami akan sediakan dua kali lipat ketersediaan uang tunai saat bulan puasa dan lebaran mendatang guna antisipasi kelangkaan,” kata Lukman.

Dia menambahkan, BI Purwokerto berkeliling ke beberapa tempat seperti pasar Bobotsari, Segamas dan Kaligondang untuk penukaran uang pecahan dan uang lusuh. Terkait uang lusuh, BI telah berkoordinasi dengan perbankan untuk menyetorkan uang lusuh hasil transaksi dan akan ditukar dengan uang yang layak. “Kami sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk menukarkan uang lusuhnya kepada kami sehingga kami bisa tukarkan dengan uang yang layak,” imbuhnya.

Dirinya menjamin transaksi tunai government to government dan government to public atau sebaliknya tidak akan terganggu selama masa itu. Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan peredaran uang palsu yang rawan meningkat saat perhelatan besar selain hari raya yaitu Pemilu.

Terkait antisipasi peredaran uang palsu, BI mengimbau masyarakat untuk meningkatkan transaksi non tunai karena lebih aman. Transaksi non tunai harus mulai dilirik masyarakat selain tentu saja aman, kegiatan itu akan meminimalisir uang yang lari ke luar negeri. Dari data yang disebutkan, setiap tahun Indonesia harus membayar puluhan triliun ke penyedia layanan transaksi non tunai. Sehingga jika masyarakat Indonesia bisa meningkatkan transaksi non tunai dalam negerinya, secara tidak langsung mereka ikut mensukseskan pembangunan nasional karena alokasi puluhan triliun tadi bisa untuk membangun berbagai macam hal. “Mari bertransaksi non tunai karena lebih aman untuk meminimalisir uang palsu dan ikut membangun negara,” pungkasnya.

Berita Terkait