“Jateng di Rumah Saja”, Sebagian Besar Warga “Manut”

  • 09 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEMALANG – Beberapa ruas jalan di wilayah Pemalang lengang pada akhir pekan kemarin, 6-7 Februari 2021. Kondisi tersebut adalah imbas dari penerapan Gerakan “Jateng di Rumah Saja” yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah.

Bupati Pemalang, Junaedi, menyampaikan, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Pemalang melakukan pemantauan ke beberapa area publik di wilayahnya. Hasilnya, hampir seluruh warga Pemalang memilih untuk beraktivitas di rumah masing-masing.

“Kalau pun ada beberapa orang yang terlihat di sana, mereka adalah orang yang sedang melakukan aktivitas yang dikecualikan sesuai dengan edaran Gubernur maupun edaran Bupati, seperti, perbankan, kesehatan, pelayanan publik dan lainnya,” beber Junaedi di sela-sela penyemprotan, Minggu (7/2/2021).

Dijelaskan, gerakan bersama tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Agar lebih efektif, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang menerjunkan dua tim yang terdiri dari unsur, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Diskominfo, dan berbagai organisasi masyarakat.

Tim I melakukan pemantauan serentak di berbagai lokasi, antara lain Pasar Pagi, Pasar Buah dan Sayur, Pasar Beji, Jalan Sudirman dan Alun-alun Pemalang. Tim II memantau kondisi di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Sudirman, Beji, Banjardawa dan Sirandu. Pemantauan dilakukan secara bergiliran mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Tak hanya berkeliling, ujar Bupati Junaedi, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa sarana publik dengan menggunakan mobil water cannon milik Polres Pemalang dan truk tangki milik BPBD. Wilayah yang disemprot disinfektan meliputi Pasar Pagi, Pasar Buah dan Sayur, Pasar Beji, sejumlah ruas jalan protokol, serta kawasan Alun-alun Pemalang.

Pantau Pendatang

Hampir sama, pengawasan terhadap tingkat kepatuhan masyarakat terhadap Gerakan “Jateng di Rumah Saja” juga dilakukan Bupati Cilacap beserta jajarannya, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Ada dua titik yang dipantau, yakni objek wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap serta Kecamatan Sampang yang merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Cilacap dan Banyumas. Menurut Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, gerakan tersebut tidak bersifat mutlak. Ada beberapa aktivitas yang diperbolehkan untuk tetap dilakukan oleh warga, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan.

“Kita mencoba tanggal 6 dan 7 (Februari) di rumah saja. Tapi, kegiatan ekonomi, tetap boleh dilaksanakan dengan protokol kesehatan karena itu kebutuhan masyarakat. Sedangkan yang tidak berkepentingan, di rumah saja,” kata Bupati Tatto, saat ditemui usai pemantauan di Pantai Teluk Penyu, Sabtu (6/2/2021).

Bupati menjelaskan, di wilayah Kecamatan Sampang, para petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol PP melakukan pemeriksaan ketat terhadap pendatang maupun warga yang hendak keluar atau masuk ke wilayah Kabupaten Cilacap. Mereka yang tidak membawa surat keterangan sehat wajib menjalani tes usap di Puskesmas Sampang.

Kapolres Cilacap AKBP, Leganek Mawardi, mengatakan, pemantauan mobilitas warga merupakan tindak lanjut atas instruksi Gubernur Jawa Tengah.Hasilnya, tingkat kepatuhan masyarakat cukup baik. Pihaknya juga melakukan rekayasa lalu lintas di Alun–alun Cilacap dan Pantai Teluk Penyu untuk membatasi kegiatan masyarakat.

“Ini (Pantai Teluk Penyu) kita lakukan penutupan, hanya mobilitas terbatas untuk nelayan yang akan bekerja. Kalau penyekatan di perbatasan tidak kita lakukan secara mutlak, hanya dibatasi mobilitasnya dengan mengecek surat kesehatan dan suhu tubuh,” kata Kapolres Mawardi.

Penulis: Kontributor Pemalang dan Dn/Kominfo Cilacap
Editor: Tn,Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait