Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Jangan Sepelekan Stunting
- 09 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

REMBANG – Stunting tidak boleh disepelekan. Sebab, stunting merupakan ancaman nyata bagi generasi yang unggul.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang Abdul Hafidz pada rapat koordinasi daerah percepatan penurunan stunting, di aula lantai IV kantor bupati setempat, Rabu (8/6/2022). Menurutnya, stunting dapat menggangu tumbuh kembang badan dan otak anak, sehingga dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas generasi yang akan datang.
“Stunting ini, akan mempengaruhi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. Karena dari sisi postur maupun kecerdasan terhambat,” ujarnya.
Karenanya, lanjut bupati, pihaknya berupaya menangani stunting dengan melibatkan semua pihak, mulai organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan. Yakni, dengan menginstruksikan agar posyandu diaktifkan lagi di seluruh wilayah Rembang. Di mana selama pandemi Covid-19, sebagian posyandu sempat tidak beroperasi.
Wakil Bupati Rembang selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan, berdasarkan data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) kasus stunting di Rembang saat ini mencapai 14,7 persen.
“Target kita di 2024, 14 persen. Jadi, tinggal 0,7 persen,” tuturnya.
Disampaikan, kasus stunting di Kota Garam pada 2021 sebanyak 24 persen. Artinya, upaya yang dilakukan Pemkab Rembang dalam penanganan stunting dari tahun ke tahun cukup efektif, yakni terjadi penurunan 10 persen.
Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di, Diskominfo Jateng