JANGAN HANYA JADI WARNA, TAPI HARUS BISA MEWARNAI

  • 15 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO-Dalam berpolitik, laki laki dan perempuan mempunyai hak yang sama. Oleh karena itu perempuan jangan hanya dijadikan warna tetapi harus bisa mewarnai panggung politik. Demikian disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag, pada pelantikan Pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Wonosobo, periode 2017-2022. Bertempat di Pendopo Bupati Wonosobo, Rabu (14/3).

Afif juga menyampaikan bahwa Undang Undang dan partai politik telah memberikan ruang bagi perempuan, untuk mengambil haknya dalam berpolitik. Keterwakilan politikus politikus perempuan dalam legeslatif hingga saat ini masih sedikit.

“oleh karena itu jadilah fighter, jadilah perempuan perempuan yang aktif dan mempunyai daya juang tinggi dalam berpolitik. Partai jangan hanya menjadikan perempuan sebagai pemanis saja, tetapi jadikan perempuan sebagai kader kader politik yang handal, sehingga nantinya keterwakilan 30% perempuan di legeslatif akan terpenuhi,” pungkas Afif.

Senada, Wakil Bupati Wonosobo, Ir. Agus Subagiyo, M.Si, juga menyampaikan bahwa perempuan harus percaya diri dalam politik. “belajarlah politik yang baik, bagus dan benar, sehingga nantinya akan menjadi politikus yang santun dan handal, yang bisa membawa kemajuan bagi Kabupaten Wonosobo dan Bangsa Indonesia,” ungkap Agus Subagiyo.

Pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Wonosobo, pada kesempatan itu dilantik oleh Fairuz Eko Purnomo, selaku Dewan Kehormatan KPPI Kabupaten Wonosobo. Dan sebagai Ketua KPPI Kabupaten Wonosobo Periode 2017-2022 adalah Sundijah.

Usai melantik pengurus KPPI Kabupaten Wonosobo, Fairuz, menyampaikan bahwa KPPI sebagai wadah politisi perempuan merupakan kawah candradimuka untuk meningkatkan kapasitas kader perempuan yang handal dan mampu tampil di ranah publik. Perempuan Indonesia kini tidak hanya sebagai target yang hendak direbut hatinya untuk diambil suaranya. Namun perempuan kini juga termasuk sebagai pejuang politik yang berupaya mempraktekkan politik.

“jadilah perempuan perempuan yang tangguh dalam berpolitik, tetapi se sibuk dan se aktif apapun dalam berpolitik, jangan lupakan kodrat sebagi seorang perempuan dan seorang ibu. Jangan sampai sibuk berpolitik tetapi rumah tangga terbengkelai, dan yang tidak kalah penting adalah ijin dan restu suami,” pungkas Fairuz.**Kontributor Humas Wonosobo**

Berita Terkait