Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Jangan Euforia Penurunan Kasus Covid-19
- 17 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

JEPARA – Masyarakat Jepara diminta untuk tidak hanyut dalam euforia akibat penurunan kasus aktif Covid-19 dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Agar, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Jepara terus berkurang, sekaligus turun ke level yang lebih rendah dalam peta zonasi Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Mudrikatun pada jumpa pers dengan para pekerja media, di aula Sultan Hadlirin Gedung OPD Bersama Kabupaten Jepara, Senin (16/8/2021).
“Kami memberikan penekanan kepada masyarakat agar pelaksanaan 5 M lebih optimal. Karena 5 M inilah yang bisa membantu menurunkan angka kesakitan dan penularan Covid-19. Di sisi lain, testing harian sesuai dengan instruksi Mendagri pada level 3 kita laksanakan secara rutin. Kami berharap, positivity rate semakin turun di tengah upaya tracing yang kita optimalkan,” kata Mudrikatun.
Disampaikan, jumlah kasus aktif di Kabupaten Jepara terus menurun. Hingga Senin (16/8/2021), kasus kumulatif yang tercatat di Jepara mencapai 17.918 kasus.
“Tapi kasus aktif dari hari ke hari semakin turun. Per hari ini, hanya ada 192 kasus aktif,” terangnya.
Dari jumlah kasus kumulatif tersebut, lanjutnya, kesembuhan warga yang terinfeksi Covid-19 mencapai 16.736 orang. Jumlah itu setara 93,4 persen. Sedangkan jumlah kematian di Jepara, sebanyak 990 orang atau 5,5 persen.
“Tentu kita harap akan kurang dari 5 persen. Ini akan tercapai kalau tingkat kesembuhan naik. Kita sama-sama berupaya agar Jepara ke zona kuning, bahkan hijau,” tandasnya.
Ditambahkan, optimisme keberhasilan upaya ke zona yang lebih aman juga terlihat dari indikator tingkat keterisian tempat tidur (TT) rumah sakit (bed occupancy rate/BOR).
Menurut Mudrikatun, BOR rumah sakit di Jepara secara keseluruhan saat ini 16,67 persen. Secara khusus, dari 258 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19, tinggal 11 yang terisi, atau hanya 4,26 persen. Sedangkan dari 18 TT intensive care unit (ICU), yang masih terisi hanya 3.
“Jadi dari total 276 TT yang tersedia, hanya terisi 14. Artinya, BOR-nya 5,07 persen,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Mudrikatun, dalam upaya membentuk herd immunity, pihaknya tidak menyetok vaksin. Setiap pekan selalu melakukan permintaan vaksin ke pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi. Berapapun jumlah vaksin yang didapat, secepat mungkin disuntikkan ke masyarakat.
“Dari 922 ribu sasaran vaksinasi di Jepara, 18,7 persen atau 172.712 orang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama. Sedangkan yang sudah divaksin dua dosis 90.900 orang, setara hampir 9,9 persen,” tambahnya.
Penulis: Sulismanto
Editor: Di, Diskominfo Jateng