JAMBORE SATPOL PP KE VII TINGKAT PROVINSI JATENG

  • 30 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Kabupaten Jepara kali ini ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Jambore Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ke-7, acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Drs. Heru Sudjatmoko, M.Si di Lapangan Kawasan Kampoeng Rehatta, Desa Kelet, Kecamatan Keling, Selasa (29/8/2017).

Selain Wagub, hadir pada acara pembukaan, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jateng, Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Jateng, Kepala Satpol PP kabupaten/kota se-Jateng, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, SE beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Jepara, Kepala OPD Kabupaten Jepara, Camat Keling, Camat Donorojo, dan Camat Kembang Kabupaten Jepara.

Jambore Satpol PP ke-7 tingkat Provinsi Jateng di Kabupaten Jepara ini, dilangsungkan selama empat hari (28-31/8/2017), yang melibatkan kontingen peserta Jambore sebanyak 360 orang, terdiri dari Satpol PP Provinsi Jateng 1 regu dengan 10 orang, Satpol PP kabupaten/kota 35 regu masing-masing 10 orang, dan turut hadir Satpol PP peninjau dari Satpol PP Provinsi DIY, Jawa Barat, serta Jawa Timur.

Dalam upacara pembukaan Jambore, bertindak sebagai Inspektur Upacara Gubernur Jateng yang diwakili oleh Wagub, Perwira upacara Kepala Satpol PP Provinsi Jateng Drs. Sinoeng N Rachmadi, MM serta Komandan upacara Satpol PP Kabupaten Jepara Anwar Sadat, S.STP, MH. Usai upacara pembukaan peserta Jambore Satpol PP akan melakukan beberapa kegaitan sosial, pembekalan, perlombaan dan kegiatan lainnya.

Kegiatan sosial berupa, pemberian bantuan paket sembako untuk kaum duafa dan warga binaan eks penderita kusta Rumah Sakit (RS) dr. Rehatta, pemberian bantuan gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL), pemberian bantuan ratusan bibit pohon dan penanaman bibit bibit pohon, serta kegitan sosial bersih-bersih sampah. Selanjutnya kegaitan lapangan atau perlombaan diantaranya, lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB),  lomba simulasi penanganan huru-hara, dan lomba senam Gemu Famire.

Dalam Jambore, haruslah menjadi ajang peningkatan skill dan kemampuan serta memupuk kepekaan, kepedulian dan rasa empati atas kondisi masyarakat. Sesuai tema dari Jambore kali ini yaitu Soliditas untuk peduli, berbagi dan empati. Demikian dikatakan Wagub saat membacakan sambutan Gubernur Jateng.

“Karena itu saya mengapresiasi atas berbagai kegaitan Jambore kali ini yang menyertakan berbagai kegaitan-kegiatan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, ditemui usai upacara pembukaan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, berharap kegiatan Jambore Satpol PP ini dapat menambah kekompakan dan wawasan Satpol PP.

Keberadaan Satpol PP dinilai sangat strategis dalam penegakan peraturan di kabupaten/kota. “Selamat datang di Jepara Bumi Kartini yang indah ini. Semoga jambore lancar, dan tertib. Kegiatan ini sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Satpol PP,” tuturnya.

Ahmad Marazuqi menilai pemilihan Jepara tempat penyelenggaraan Jambore sangat tepat. Selain hawa sejuk, kondisi alam di sekitar tempat penyelenggaraan acara sangat indah.

Sebelumnya, upacara pebukaan diawali penampilan kebolehan dari Polisi Cilik (Pocil) asal Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kawak. (*)

**) Humanis dan Tegas

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, S.H, M.IP., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Jateng Heru Sudjatmoko saat upacara pembukaan mengatakan, Satpol PP harus bersikap humanis dan tegas di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik.

“Kita ingin Satpol PP lebih humanis, lebih dekat dengan rakyat dan lebih persuasif dalam banyak hal. Ini kapasitas yang harus dipenuhi di tengah tekad dan semangat  kita memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Apapun tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi –pen) nya, pelayanan kepada rakyat itu yang utama,” katanya.

            Sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda), Gubernur mengatakan, hal tersebut juga terkadang berhadapan dengan masyarakat yang memiliki kepentingan beragam, dan kemudian Satpol PP terkesan bertindak garang, dan berlebihan. “Disinilah profesionalitas ditunjukkan, tegas itu penting tapi berbeda dengan kasar, tegas itu perlu tapi kasar dihindari. Lakukan dengan pendekatan humanis, kultural, sosiologis, dan pahami agar terlihat simpiatik di masyarakat,” ujar Heru Sudjatmoko.

Lebih lanjut dikatakannya, artinya pendekatan humanis harus dilakukan agar pelayanan di masyarakat betul- betul dirasakan secara baik dan terasa sangat nguwongke liyan. Mengepankan senyum, salam dan sapa, kepada setiap orang, disetiap penegakan Perda harus tegas, namun tidak boleh kasar.

Satpol PP juga dapat aktif untuk turun memberdayakan masyarakat atas berbagai atuaran hukum, khususnya Perda yang berlaku. Agar kemudian masyarakat kita betul-betul faham dan taat pada regulasi, sehingga kemudian pelanggaran-pelanggaran terhadap Perda dapat semakin ditekan. “Bagi saya edukasi seperti ini juga bagian dari wujud sikap peduli dan pilantropis Satpol PP kepada rakyat,” terang Ganjar Pranowo. (DiskominfoJepara|AchPr)

Berita Terkait