Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Jaga Tetangga Jaga Keluarga ala Dasa Wisma PKK
- 21 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments
BANYUMAS – Banyak cara kreatif yang dilakukan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19. Dari mulai memperketat pengawasan di pintu keluar masuk wilayah, melakukan penyemprotan disinfektan mandiri, hingga ramai-ramai membuat masker kain. Kreativitas yang solid juga ditunjukkan oleh warga Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas dengan membentuk Relawan Lawan Covid-19.
Mengusung konsep Jaga Tetangga Jaga Keluarga, para ibu yang tergabung dalam kelompok Dasa Wisma PKK Desa Karangnangka membentuk pasukan relawan, dan aktif berkomunikasi melalui aplikasi berbagi pesan whatsapp group (WAG). Mereka mengambil peran sebagai garda depan perlawanan terhadap virus Corona di desa tersebut.
Kepala Desa Karangnangka, Sunarto mengatakan, warganya belajar dari kasus meninggalnya seorang pasien penderita Covid-19 asal Karangnangka, pada 17 Maret lalu. Pasien tersebut menetap di Ciracas, Jakarta. Pihaknya lantas bersinergi dengan semua unsur, mulai dari tim kesehatan desa, Puskesmas, Babinsa, perangkat desa, BPD, karang taruna, dan kelompok dasa wisma PKK. Selain relawan, warga dan aparat desa mendirikan posko relawan dan tempat karantina mandiri bagi para pendatang desa.
“Relawan ini bekerja lebih efektif dibandingkan dengan gugus tugas yang dibentuk di tingkat RT,” ujar Sunarto saat berdialog dengan Wakil Bupati Banyumas, di balai desa setempat, Senin (20/4/2020).
Dijelaskan, tugas para relawan adalah melakukan pendataan terhadap warga desa yang bepergian, pendatang, maupun pemudik yang berasal dari daerah zona merah. Identifikasi juga dilakukan terhadap para pemilik warung, dan pedagang keliling yang kerap keluar masuk desa.
“Bukan mengecilkan dari yang lain, kalau menurut saya, gugus tugas tidak langsung ke akar permasalahan. Tapi kalau relawan tingkat desa ini langsung turun ke bawah. Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga mendukung,” katanya.
Salah satu relawan, Wasis Setya Wardhana menjelaskan, aktivitas relawan saat ini didukung APBDes serta donasi masyarakat. Seluruh anggaran digunakan untuk operasional posko, program pendataan, pengadaan alat pelindung diri seperti masker dan baju hazmat serta pendistribusian bantuan kepada warga yang membutuhkan.
“Kami juga menetapkan alur untuk pendatang ke desa. Mereka harus melewati posko, setelah diedukasi langsung (selama) 14 hari karantina dan menandatangani surat pernyataan karantina. Mereka dipantau langsung oleh ibu-ibu dasa wisma. Bila ada yang sakit langsung hubungi bidan desa atau puskesmas. Semuanya berbasis data,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono menilai, kinerja para relawan di Desa Karangnangka lebih efektif daripada Gugus Tugas Tingkat RT. Selain itu, semua penyelenggaraan kegiatan juga berbasis data.
“Nanti saya bahas akan dulu, tadi saya tanya ternyata programnya sederhana. Datanya berdasarkan grup WA, inputnya menggunakan [Microsoft] Excell, jumlah total, tidak ada aplikasi njlimet. Kalau ini diterapkan di desa-desa bagus sekali. Nanti saya laporkan bupati,” ucapnya.
Wabup Tri menyatakan, apabila program Desa Karangnangka tersebut berhasil maka akan menjadi percontohan bagi penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Banyumas.
Penulis: Kontributor Banyumas
Editor: Tn/Diskominfo Jateng