JADI PEMIMPIN HARUS BISA SAMBUTAN DI MUKA UMUM

  • 30 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Menjadi pemimpin, harus memiliki ketrampilan di muka umum atau public speaking. Kemampuan ini bisa membawa keberhasilan dalam mensosialisasikan program organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Wujud dari itu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Jatibarang Kabupaten Brebes mengadakan lomba Sambutan Ketua Panitia, dalam rangka Hari Lahir ke-67 Fatayat NU, di Halaman Balai Desa Buaran Jatibarang, (30/4).

“Meski kelihatan sepele, lomba menyampaikan sambutan mampu meningkatkan keberanian ibu-ibu muda NU sebagai komunikator dalam sebuah acara perhelatan,” tutur Ketua PAC Fatayat NU Jatibarang Nur Khatun di sela lomba.

Peserta yang terdiri dari Ketua Ranting di 10 desa itu, berlangsung semarak. Tidak sedikit yang grogi sehingga terbata-bata dan keluar keringat dingin namun banyak juga yang lancar seperti ceramah sang kiai. “Mental, intonasi, diksi sangat berpengaruh dalam membawakan pesan-pesan public agar bisa sampai ke auidens,” ucap Nurkhatun.

Selain lomba Sambutan Ketua Panitia juga digelar lomba Qosidah Rebana yang diikuti masing-masing Pimpinan Ranting di Kecamatan Jatibarang.

Setelah melalui penjurian yang cukup ketat, akhirnya sebagai juara 1 Lomba Sambutan diraih Pimpinan Ranting Rengaspendawa  Lulu Munadiroh Al Hafidz, Juara 2 Pimpinan Ranting Jatibarang Kidul Dewi Setianingrum dan juara 3 Pimpinan ranting Pemengger Titi Aniroh.

Sedangkan untuk lomb qosidah rebana di menangkan juara 1 grup Qosidah dari Pimpinan Ranting Desa Kendawa, juara 2 PR Rengasbandung, dan juara 3 PR Buaran.

Ketua Panitia Penyelenggara Endang Suswanti menjelaskan, Lomba Sambutan dan Qosidah Rebana digelar dalam rangka Harlah ke-67 Fatayat NU. Kegiatan Harlah berlangsung dua hari dengan melibatkan seluruh anggota di Kecamatan Jatibarang.

Hari kedua, kata Endang, digelar pengajian umum dengan pembicara pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Kiai Muda Syarifudin. Dalam ceramahnya, Kiai muda yang terkenal dengan ustadz gondrong ini menceritakan tentang sejarah NU, penguatan paham Aswaja, Pancasila dan NKRI.

“Hanya NU yang berkomitmen kuat sejak sebelum, menjelang, sesudah dan pasca kemerdekaan serta saat ini yang memegang teguh NKRI. NKRI bagi NU adalah harga mati,” tegas Syarif.

Turut hadir anggota DPRD Brebes Pamor Wicaksono SH, Plt Camat Jatibarang, Kepala UPTD Pendidikan, serta jajaran Forum Komunikasi Kecamatan Jatibarang. (wasdiun)

Berita Terkait