Ingatkan Pasangan yang Berpotensi Bawa Keturunan Thalasemia

  • 25 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANYUMAS – Pemindaian awal (screening) menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah munculnya penyakit thalasemia dalam keluarga. Pemindaian dilakukan dengan cara pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin terhadap pasangan yang hendak menikah.

Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Banyumas, Erna Sulistyawati Achmad Husein, mengatakan, thalasemia merupakan penyakit genetik yang tidak menular. Perkawinan antarsesama pembawa gen thalasemia akan memunculkan peluang 25 persen kelahiran anak dengan talasemia mayor, sehingga pencegahan pernikahan antarsesama pembawa gen thalasemia ampuh untuk mencegah munculnya penyakit tersebut.

“Saat dicurigai thalasemia maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar atau lengkap. Calon pengantin sebelum menikah, harus mengetahui status kesehatannya dan mengecek kemungkinan akan menurunkan talasemia pada anak-anaknya kelak,” ungkap Erna, sapaan akrabnya, pada acara seminar kesehatan, di Hotel Surya Yudha, Purwokerto, Senin (21/6/2021).

Ditambahkan, para ibu hamil diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap janinnya agar mereka siap apabila anaknya kelak harus transfusi darah seumur hidup.

Erna pun membeberkan, berdasarkan data terkini dari RSUD Banyumas, jumlah penderita thalasemia mencapai 500 orang lebih. Mereka berasal dari Banyumas Raya dan Brebes bagian selatan.

 

Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengajak semua pihak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan thalasemia. Di sisi lain, Pemkab Banyumas sudah berusaha melakukan pemantauan terhadap anak dan orang yang berpotensi mewariskan gen thalasemia.

“Kita sudah berusaha, adakan screning meski belum masif dan meminta kepada KUA, apabila ada orang yang berpotensi membawa keturunan thlasemia agar diingatkan. Kalau dilarang kayaknya tidak mungkin, maka sebaiknya tidak punya anak, atau kesadaran dari penderita thalasemia sendiri itu lebih baik,” kata Bupati Husein.

Bupati juga menyampaikan, pada tahun ini Gedung Pelayanan Thalasemia di RSUD Banyumas akan kembali dibangun. Dirinya berharap fasilitas tersebut dapat mendukung penanganan para penyintas thalasemia.

“Saya nggak bisa membayangkan bagaimana anak-anak kita ini sepanjang hidupnya harus bertranfusi darah setiap bulan, bahkan ada yang tiga minggu sekali. Belum lagi, setelah tranfusi harus minum obat kalesi besi yang besar-besar,” kata Husein.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia yang juga Wakil Ketua YTI Banyumas, Siti Aminah, mengatakan, penderita penyakit thalasemia bukan disabilitas dan tidak bersifat menular. Penyakit tersebut diturunkan oleh kedua orangtua kepada anak-anak mereka.

“Secara fisik dan IQ mereka seperti anak-anak lainya. Mereka yang positif menderita thalasemia seumur hidupnya akan amat bergantung pada transfusi darah secara berkala. Ini karena produksi sel darah merahnya di tubuh terganggu, kalah oleh pertumbuhan sel darah putih. Usai tranfusi anak anak ini harus meminum obat yang cukup besar,” kata Siti.

Ia pun meminta dukungan berbagai pihak untuk kepada para penderita thalasemia dan keluarga mereka. Salah satunya adalah ketersediaan fasilitas layanan kesehatan yang lengkap.

“Kami juga mohon kepada rumah sakit dan lembaga penjamin kesehatan agar memberi kenyamanan pelayanan thalasemia mulai dari pendaftaran, pelayanan, tenaga medis, dan selama tranfusi darah berlangsung. Kemudian ketersediaan darah, kemudahan dalam mendapatkan rujukan di faskes pertama, keterkecukupan baik obat kalesi besi dan lainya,” katanya

Selain itu, Siti berharap kepada para tenaga pendidik untuk memahami kondisi anak-anak thalasemia, sehingga tidak memberi tugas khususnya pendidikan olahraga seperti anak didik lainya. Anak-anak tersebut umumnya mudah merasa lelah dan tulang-tulangnya cenderung rapuh.

“Kepada masyrakat umum serta lingkungan juga diminta mengerti dengan anak-anak ini. Khususnya kepada instansi dan dunia usaha agar memberi kemudahan izin tranfusi, dukungan pimpinan dan teman sejawat,” pungkasnya.

 

Penulis: Kontributor Banyumas
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait