IMPLEMENTASIKAN PANCASILA DALAM SETIAP KEGIATAN

  • 02 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2017, pentas wayang kulit dengan lakon “Sirnaning Angkoro Murko” digelar di Lapangan Pancasila, Kota Semarang pada Kamis (1/6). Pagelaran wayang yang diadakan mulai jam 9 malam (1/6) sampai jam 3 pagi (2/6) tersebut ramai disambut antusias oleh ribuan masyarakat Semarang.

Selain warga masyarakat, pagelaran wayang kulit tersebut juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan sejumlah Keraton di Indonesia, di antaranya dari Puri Anom Tabanan Bali, Keraton Pamekasan, dan Keraton Kawitan Amarta Bumi Kendal.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan jika Peringatan hari lahir Pancasila mengingatkan kita kembali pada proses panjang pengkajian Pancasila hingga dijadikan dasar Negara oleh para pendiri bangsa. “1 Juni 72 tahun yang lalu, Bung Karno menyampaikan ide dan gagasan tentang Pancasila di hadapan BPUPKI, yang kemudian menjadi dasar negara kita.”, kenang Walikota yang akrab disapa Hendi tersebut.

“Melalui Pancasila, pendiri bangsa Indonesia memahami bahwa yang akan dimerdekakan adalah dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari bermacam-macam etnis, budaya, dan agama. Dan hal ini tidak harus dipersoalkan lagi, dan harus didukung secara bersama-sama”, tegas Walikota Hendi.

Walikota Hendi yang tahun ini mendapat penghargaan dari Kementerian Agama, karena aktif menjaga kerukunan beragama tersebut juga menegaskan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah semangat kebersamaan. “Yang harus kita lakukan saat ini adalah mengimplementasikan Pancasila di berbagai kegiatan positif bersama untuk percepatan pembangunan”, tambah Walikota Hendi.

Selain Walikota Hendi, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo juga menyampaikan bahwa momentum peringatan hari lahir Pancasila ini merupakan sarana untuk mengingatkan kembali Pancasila sebagai perekat bangsa Indonesia. Menurut Tjahjo Kumolo, Pancasila sebagai dasar Negara adalah panduan bagi setiap pengambilan kebijakan politik pembangunan di Indonesia. Tak terkecuali hal ini berlaku mulai dari presiden, gubernur, walikota, hingga ketua RT, RW dan tokoh masyarakat. “Setiap kita harus dapat menjabarkan sila-sila Pancasila dan menegakkan komitmen NKRI serta kebhinekaan sehingga jiwa kegotongroyongan, kerukunan, keguyuban dapat terus terpelihara,” tegas Tjahjo Kumolo.

Kerukunan dan kebersamaan merupakan kunci dan modal menumbuhkan keharmonisan dengan saling menghargai dan memahami di tengah kebhinekaan Indonesia yang kaya akan suku, budaya, agama dan bahasa. Dengan sikap saling asah, asih dan asuh serta komitmen membangun bangsa, lanjutnya, kebhinekaan NKRI yang telah merdeka 71 tahun dapat terus terjaga.

Berita Terkait