Ilmu Kepramukaan Sangat Menarik Untuk Didalami

  • 16 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo – Ilmu yang diterapkan dalam kegiatan kepramukaan sangat menarik untuk didalami, Bahkan berbeda dengan ilmu yang diperoleh dari pendidikan yang lain, termasuk pada pelajaran sekolah. Ilmu Pramuka tidak saja berkutat pada pendidikan karakter, namun lebih dari itu juga belajar menjalankan roda organisasi supaya berhasil maksimal. Maka di Pramuka memiliki ilmu yang berbeda. Termasuk dalam berkomunikasi dan berkoordiansi.

Hal itu diungkapkan Ketua Pramuka Kwarcab Purworejo Drs Pram Prasetyo Achmad MM, saat melantik 21 orang pengurus Dewan Kerja Cabang (DKC) Pramuka Kwarcab Purworejo. Dilantik sebagai sebagai ketua DKC Ikva Nur Halimah, Wakil ketua Ringgo Ismoyo, sekretaris Siti Fatimah, dan bendahara Catur Sri Utami serta dibantu berbagai bidang. Turut menyaksikan pelantikan Waka Binamuda Soekoso DM SPd, Waka Binawasa Dra Titik Mintarsih MPd, Waka Lingkungan Hidup Sumharjono SSos MM,  Ketua Hipprada Drs Istiharto, dan semua orangtua peserta yang dilantik.

Lebih lanjut Pram Prasetyo mengatakan, pengurus DKC memiliki kesempatan untuk berorganisasi dengan menentukan organisasi yang baik. Banyak yang tidak diperoleh dari sekolah seperti harus memprogram dengan merencanakan kegiatan, anggaran, dan merealisasikan yang disertai pertanggungjawaban laporan keuangan hingga tertib administrasi untuk evaluasi. “Disini mendapatkan ilmu penting, maka jangan hanya belajar dikelas tapi juga belajarlah berorganisasi,” tandas Pram.

Lebih jauh Pram menguraikan, bagi pengurus DKC agar mengutamakan kebersamaan,  koordinasi yang bersinergis satu sama lainnya, dan belajar pengendalian diri. Dalam kebersamaan, tentu harus ada yang mengingatkan sehingga bisa saling menerima saran dan kritik. Termasuk jika tidak bersinergis hasilnya juga tidak maksimal. Ada beberapa contoh seperti antar dokter yang tidak bersinergis, sehingga dalam melakukan pengobatan sendiri-sendiri. Padahal deteksi sebuah penyakit seharusnya tidak hanya satu dokter, namun penanganannya harus sinergis.

Demikian juga terkait penerimaan ASN, banyaknya yang gugur pada tes kepribadian karena lemahnya SDM kita. Diantaranya karena anak-anak lemah berkomunikasi tapi justru sibuk main sendiri, lemah ambil keputusan, lemah membiasakan untuk memprogramkan, juga lemah dalam kecermatan dan ketelitian. Sedangkan pengendalian diri yang harus dilakukan saling memahami peran, hak dan kewajiban.  “Oleh karena itu, melalui organisasi akan bisa menjawab tantangan tersebut,” ujar Pram.

Secara terpisah Waka Binamuda Soekoso DM SPd mengatakan, latar belakang pembentukan DKC Pramuka adalah gerakan pendidikan yang memiliki unsur pendidik dan peserta didik. Dalam kepanduan, yang tumbuh sebelum Gerakan Pramuka, terdapat pengurus-pengurus dari berbagai tingkatan yang diantaranya menempatkan suatu wadah bagi peserta didik dalam berlatih mengelola organisasinya untuk mencapi tujuan pendidikan kepanduan.

“Kebutuhan wadah pembinaan yang khusus bagi Pramuka Penegak dan Pandega didasarkan pada beberapa hal, salah satunya keyakinan adanya suatu sistem pembinaan yang berlaku dalam cara mendidik Pramuka Penegak dan Pandega yaitu adanya konsep dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dengan bimbingan orang dewasa. Tentu DKC diharapkan, dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” tutur Soekoso.

Sementara itu Ikva Nur Halimah dan Ringgo Ismoyo mengaku akan memaksimalkan kegiatan DKC dengan segera melaksakan tugas sehingga bisa ikut andil dalam kemajuan Kwarcab. Juga akan berkoordinasi untuk kelancaran program kerja DKC.  “Kami akan meneruskan program kerja pengurus sebelumnya, juga akan menyesuaikan dengan isu teraktual termasuk berperan dalam informasi tehnologi. Disini orangtua  juga dilibatkan untuk mengetahui peran kami di Pramuka, selain mohon doa juga dukungan motivasi agar kami bisa”

Berita Terkait