IDZA SARANKAN JANGAN IKUT URBANISASI

  • 05 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menyarankan kepada warganya untuk tidak ikut-ikutan urbanisasi ke Jakarta bila tidak memiliki bekal ketrampilan yang cukup. Pasalnya, mengadu nasib ke Ibu Kota tidak segampang seperti yang dibayangkan dalam angan-angannya. Lebih baik bekerja di daerah sendiri dengan turut serta membangun masyarakat.

“Ga usah ikut-ikutan ke Jakarta, bila tidak memiliki bekal ketrampilan yang cukup,” cegah Idza Priyanti sebagaimana disampaikan saat  sambutan Haul KH Syihabuddin dan haul masal serta halal bihalal desa Jagalempeni Kecamataman Brebes, kemarin.

Idza meyakini, hidup di desa lebih sejahtera dan tenang serta inovasi dan kreativitasnya bisa disumbangsihkan kepada daerah. Dia juga menerangkan, di Brebes telah disediakan 10 ribu hektar untuk lahan industry dan sudah ada 38 investor yang tengah menyelesaikan pengurusan perizinannya. “Kabupaten Brebes pro investasi, jadi akan ada pergerakan perkembangan ekonomi yang signifikan,” tandasnya.

Sebagai pimpinan daerah, dirinya bertekad memperhatikan berbagai peluang usaha untuk warganya. Termasuk pembangunan infrastruktur jalan yang terus diselesaikan hingga tahun kelima. “Tahun kelima ini, Insya Allah infrastruktur jalan di Brebes bisa rampung dan akan dilanjutkan dengan periode II dengan pembangunan yang seimbang antara pembangunan jasmani dan rohani,” terangnya.

Dalam kesepatan tersebut, Idza juga menyambut baik tradisi budaya masyarakat desa yang kental dengan gotong royong dalam pembangunan. Terbukti berbagai kegiatan keagamaan, pembangunan tempat tempat ibadah, maupun sarana dan prasana pendidikan banyak yang dilakukan dengan dukungan gotong royong,” ucapnya.

Atas nama pribadi maupun pemerintah, Bupati meminta maaf kepada masyarakat Brebes khususnya desa Jagalempeni.

Ketua Panitia Haul dan Halal Bihalal, Fahrizal Julian Pratama menjelaskan, haul dan halal bi halal menjadi kebiasaan masyarakat Jagalempeni. Dalam haul tersebut, terkumpul dana gotong royong lebih dari Rp 13 juta untuk 6 ribu arwah. (wasdiun)

 

Berita Terkait