IBI Sragen Dorong Bidan Selesaikan Pendidikan Profesi

  • 29 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SRAGEN – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sragen mendorong para bidan di Sragen yang membuka praktik mandiri untuk mengejar pendidikan profesi dengan melanjutkan studi kembali. Saat ini, di Sragen jumlah bidan yang mengantongi pendidikan profesi relatif masih sedikit.

Ketua IBI Kabupaten Sragen, E Tyas Damai Tatag Prabawanto mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mengejar pendidikan profesi. Sesuai amanat Presiden dan Undang-undang Kebidanan No 4/2019, bahwa untuk bisa membuka praktik mandiri, seorang bidan wajib berpendidikan profesi.

Selain syarat praktik mandiri, pendidikan profesi juga penting untuk meningkatkan kompetensi bidan. Pasalnya ke depan tantangan tugas akan semakin berat.

“Kami juga tidak tinggal diam. Saat ini ada empat kelas yang sedang menempuh pendidikan. Kami terus mendampingi dan memang mendukung karena profesi bidan itu tanggungjawabnya berat. Karena menyangkut keselamatan ibu dan anak. Mereka dituntut kuat, cepat dan tepat dalam bertindak. Kalau enggak risikonya bisa kematian ibu atau bayinya,” terang Damai saat Rakercab VII IBI Cabang Sragen di Pendopo Sumonegaran Sragen, Selasa (27/9/2022).

Dikatakannya, saat ini hanya satu persen bidan di Sragen yang menyelesaikan pendidikan profesi. Sedangkan yang sudah meraih gelar sarjana baru 15 persen. Sisanya baru mendapat ijazah D3. Jumlah bidan yang tergabung di IBI saat ini tercatat 1.352 orang.

“Masih sedikit sekali, kendalanya dari masing-masing instansi memang banyak, kami pilah-pilah yang senior dulu. Sekarang yang mengejar profesi ada empat kelas, masing-masing 50 orang. Akhir Oktober ada wisuda dan awal tahun depan pengukuhan profesinya,” lanjutnya.

Pihaknya juga menggandeng tiga Stikes, dua di antaranya di Solo dan satu di Boyolali. Sertifikasi profesi ini juga menjadi pengaruh untuk peningkatan golongan.

“Kami mengimbau para bidan, sekolah ini kalau tidak terekrut kepegawaian, setidaknya bisa untuk praktik mandiri. Terus sekolah dan bisa mandiri agar tak tergantung menjadi ASN,” pesan Damai.

Penulis : Miyos/Yuli_Diskominfo Sragen
Editor : WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait