IBADAH QURBAN TERSIRAT PRINSIP MUSYAWARAH

  • 02 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Dibalik ibadah Qurban ada filosofi tentang musyawaroh untuk menyelesaikan masalah. Hal ini tersirat pada saat dialog antara Nabi Ibrahim menyampaikan akan mengorbankan nabi Ismail. Disitu Nabi Ibrahim membangun musyawarah dengan Ismail untuk mengambil keputusan yang terbaik. ” Oleh karena itu untuk kontek musyawarah untuk mencapai mufakat ini pada masa kekinian sangat penting dan akan dipedomani bareng – bareng untuk penyelesaikan permasalahan” terang Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.
Hal itu disampaikan sesaat penyerahan hewan korban kepada pengurus Masjid Al Muhtaram Kajen bersama hewan Korban dari Ketua DPRD, Kapolres dan lainnya  di Halaman Masjid Al Muhtaram kemarin (1/9)
Menurut Asip,  pengembangan sikap musyawaroh ditengah pemecahan permasalahan Ini harus dikembangkan terus menerus sebagai spirit religiusitas untuk membangun Kabupaten Pekalongan karena dibutuhkan keteladanan, musyawarah dan kerjasama untuk mendinamiskan pembangunan di Kabupaten Pekalongan.
Dan dengan ibadah kurban ini semoga akan meningkatkan nilai ibadah  sehingga dapat diresapi secara paripurna oleh kita semua. Disamping juga akan meningkatkan rasa nilai berkorban dan keperdulian antar sesama.
Bupati menambahkan bahwa di masjid Al Muhtaram ini korban sebanyak 6 sapi, Dan Ia berencana akan ditingkatkan hingga dua puluh ekor. “Karena  Masjid Al Muhtaram ini menjadi tujuan masyarakat untuk memperoleh daging kurban, diantara akan dengan menghimbau dari OPD dapat kurban di sini melalaui patungaan antar PNS” tandasnya.
Sementara itu Kabag Sosial Setda kabupaten Pekalongan Sumarwati menyampaikan bahwa pada tahun ini pemerintah Kabupaten Pekalongan membagikan hewan kurban sebanyak 3 sapi dan 50 kambing . ” Bantuan ini disalurkan melalui organisasi dan rumah ibadah yang tersebar di Kecamatan se Kabupaten Pekalongan” terangnya.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)
 

Berita Terkait