Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Hujan Taksurutkan Antusiasme Masyarakat Rembang Tontong Kirab Kismin Makco
- 21 Apr
- Yandip Jateng Prov (3)
- No Comments

REMBANG – Meski hujan sempat turun saat kirab Kimsin Makco berlangsung, Minggu (20/4/2025), para peserta tetap bersemangat menyelesaikan rute yang telah ditentukan. Warga yang menonton pun tetap antusias menyaksikan jalannya prosesi dari pinggir jalan.
Kirab dimulai dari Klenteng Cu An Kiong di Desa Soditan, menuju Klenteng Gie Yong Bio di Desa Babagan, dan berakhir di Klenteng Poo An Bio di Desa Karangturi. Kirab tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Makco Thian Siang Sing Bo, yang ke-600 tahun lebih.
Bupati Rembang, Harno menyampaikan apresiasi, atas suksesnya pelaksanaan kirab yang merupakan wujud nyata keragaman budaya di Rembang.
“Kirab ini tidak hanya tentang kegiatan atau tradisi keagamaan, tetapi juga wujud keragaman budaya yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah masyarakat kita. Pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, fisik, tetapi juga pembangunan nilai, karakter, dan jati diri. Melalui kegiatan ini, mari pererat persaudaraan, hilangkan sekat perbedaan,” ungkapnya.
Melalui pelaksanaan Kirab Kimsin Makco tersebut, diharapkan dapat terus memperkuat nilai toleransi, memperkaya khazanah budaya daerah, serta menjadikan Lasem sebagai pusat destinasi wisata budaya dan religi di Indonesia.
Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha yang berkesempatan hadir mengakui, nuansa khas Tionghoa sangat terasa di sepanjang prosesi, dengan iringan tabuhan musik tradisional dan kostum tokoh-tokoh legendaris, seperti Hakim Bao, Biksu Tong Sam Cong, Sun Go Kong, Cu Pat Kay, Za Wu Jhing, Dewi Kwan Im hingga Warok.
Pada kesempatan itu, wamenbud dan bupati juga meresmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa dan Jawa melawan VOC. Monumen yang menggambarkan perjuangan rakyat Lasem melawan penjajahan Belanda tersebut, terletak di halaman Klenteng Cu An Kiong.
“Ini adalah salah satu sejarah kebudayaan, yang menjelaskan Rembang Lasem adalah sebuah titik solidaritas persaudaraan dan kebudayaan yang luar biasa. Dan memiliki sejarah yang luar biasa, karena dulu nenek moyang kita dari Cina datang ke sini. Dan di sini ada Kelenteng Cu An Kiong, yang usianya sudah ratusan tahun,” ujarnya.
Penulis: Mifta Kominfo Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng