Hidup Bersih Tanpa Sampah

  • 25 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Brebes-Sebagai Kabupaten dengan jumlah penduduk yang banyak dan luas wilayah yang besar, Brebes memiliki persoalan sampah yang memerlukan perhatian khusus. Salah satu wujud perhatian itu adalah adanya instruksi Bupati Brebes kepada seluruh kepala desa agar menganggarkan sarana dan prasarana persampahan serta operasionalisasi pengelolaan sampah desa melalui Dana Desa. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah, Edy Kusmartono pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kabupaten Brebes tahun 2019, di halaman Islamic Center Kabupaten Brebes. Minggu (24/2) pagi.

Dikatakannya, pengelolaan sampah dengan dana desa merupakan bagian dari pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih dicanangkan oleh Presiden RI pada tahun 2016 dengan pelibatan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan oleh Pemkab Brebes terhadap penanggulangan sampah adalah melalui Bank Sampah.

“Saat ini terdapat 100 Bank Sampah di Kabupaten Brebes, jika setiap bank mampu mengelola 1 ton sampah anorganik setiap bulan, maka dalam setahun bank sampah mampu berkontribusi untuk mengelola lebih dari 1.200 ton sampah anorganik,” ujar Edy.

Sementara itu, Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE MH, yang hadir pada acara tersebut, mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Brebes untuk menjadikan Indonesia bebas dari sampah. Terlebih, mengingat Brebes sebagai daerah lintasan utama transportasi di Pulau Jawa.

“Tercatat kurang lebih 4.750 m3 (produksi sampah) perhari dengan 60% diantaranya merupakan sampah plastik, nmun (jumlah produksi) sampah ini tentu dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yang terjadi, mengingat Kabupaten Brebes merupakan daerah lintasan utama pulau Jawa,” ujarnya.

Idza menambahkan bahwa sejatinya Kabupaten Brebes telah memiliki Perda nomor 2 tahun 2015, tentang pengelolaan sampah sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Brebes dalam mengelola sampahnya. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini pengelolaan sampah di Kabupaten Brebes masih dirasakan bermasalah dan belum optimal. Untuk itu, pengelolaan sampah harus dilakukan secara terpadu dan komprehensif, dari hingga hilir agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan.

Acara bertajuk Kelola Sampah, Hidup Bersih, Sehat dan Bernilai itu juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Ir Laksmi Wijayanti MCP. Ia berharap agar peringatan HPSN Kabupatan Brebes dapat menjadi tonggak perubahan demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah.

“Indonesia tanpa sampah akan terwujud jika kita memiliki komitmen dan melakukan langkah sinergi berkelanjutan. Aktor utama dalam kegiatan HSPN 2019 ini adalah masyarakat, aktivis, komunitas, maupun LSM di bidang lingkungan, hingga tokoh-tokoh yang peduli pada sampah, termasuk tokoh agama. Peran pemerintah hanya inisiator,” kata Laksmi.

Dalam acara yang diikuti oleh para aktivis, komunitas, dan pelaku ekonomi di Kabupaten Brebes ini juga dilakukan dialog tentang cara dan solusi akhir pengelolaan limbah sampah. Setelah dialog, Bupati bersama bersama Forkompinda melakukan Staf Ahli Menteri LHK dan peninjauan stand Bank Sampah, untuk menimbang dan membagikan satu bibit tanaman dengan menukarkan 1kg sampah kering atau anorganik hasil dari bersih-bersih bersama di lingkungan Islamic Center.

Penulis/Foto: Otz/Pn/Wsd, Brebes
Editor: Wh, Diskominfo, Jateng

Berita Terkait