HIBAH ALAT PERTANIAN DARI KOREA JANGAN SAMPAI MANGKRAK

  • 23 Aug
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA- Dinas Pertanian Dan Perikanan Banjarnegara diminta untuk mengoptimalkan alat pertanian hibah dari Pemerintah Korea Selatan. Beberapa alat tersebut saat ini masih tersimpan di Gudang Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Purwanegara. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono saat meninjau peralatan tersebut di komplek BPP Purwanegara, Kemarin.

“Saya minta dinas bisa menfasilitasi petani jika membutuhkan alat pertanian dari korea ini jangan sampai mangkrak, manfaatkan untuk peningkatan produksi pertanian, apalagi dengan semakin berkurangnya lahan pertanian, kita harus inovatif dan kreatif,”kata Budhi

Lebih jauh Budhi mengatakan, alat pertanian hibah dari Pemerintah Korea Selatan tersebut sangat modern sehingga pemanfaatannya dapat mengantisipasi krisis tenaga pertanian.

Karena itu, sangat disayangkan jika tidak terpakai dan hanya tersimpan di gudang. “Meski sudah digunakan, namun saya minta mulai sekarang ada program terencana agar alat ini benar benar bermanfaat bagi petani, jangan sampai mangkrak,”lanjutnya.

Dikatakan, saat ini Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu sentra pertanian yang dituntut untuk meningkatkan produksi pangan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah sendiri, juga diharapkan bisa menyuplai kebutuhan pangan di Jawa Tengah. “Ini menjadi tugas yang berat, dan kita harus mampu menjalankannya,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara  Singgih Haryono menambahkan alat dan mesin pertanian bantuan dari Pemerintah Korsel antara lain berupa alat persemaian, pengolahan tanah, tanam padi, dan panen. Alat tersebut pernah digunakan untuk pelatihan. Ke depan, akan segera dibuat program pelatihan bagi penyuluh pertanian dan kelompok tani.

“Kami sudah susun programnya, dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan,”katanya.

Pelatihan tersebut lanjut Singgih bertujuan untuk mengenalkan para PPL se Kabupaten Banjarnegara mengerti manfaat, fungsi dan bagaimana cara menggunakan berbagai alat pertanian mulai dari alat persemaian, pengolahan tanah, tanam padi dan panen.

Pelatihan tersebut juga sejalan dengan program Pemerintah yaitu swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada penyuluh lapangan yang bersentuhan langsung dengan lapangan dan para petani yang merupakan ujung tombak keberhasilan swasembada.

Pemerintah Korsel menghibahkan sejumlah alat mesin pertanian (alsistan) kepada Pemkab Banjarnegara pada tahun 2012 lalu.

Alsintan tersebut antara lain rice harvester atau alat panen padi hingga menjadi beras, alat panen padi, alat untuk penyiraman dan pengairan sawah, traktor roda empat, traktor roda dua, serta alat untuk persemaian padi. Bantuan tersebut bertujuan untuk modernisasi sistem pertanian dan meningkatkan produksi.

Singgih menambahkan tractor roda dua dan 4 dipakai untuk pengolahan lahan di kelompok. Juga digunakan untuk praktikum mahasiswa unsoed dan pelatihan alat mesin bagi petani.

Peralatan hibah tersebut juga dipakai untuk balai benih padi dan Palawija Purwonegoro.

Sedangkan alat pengering gabah sementara belum digunakan karena kapasitas terlalu besar. “Dinas juga sedang menjajagi kemungkinan kerjasama dengan Bulog,” pungkas Singgih. (dinkominfo banjarnegara_anhar)

 

Berita Terkait