Hartopo Antusias Lakukan Vaksin Kedua

  • 09 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo semakin mantap melakukan vaksinasi Covid-19 tahap II, setelah tidak merasakan efek samping usai vaksin tahap I.

“Tidak ada efek samping, jadi saya antusias divaksin kedua. Kegunaan vaksinasi tahap dua untuk booster antibodi kita,” ucapnya usai melakukan vaksinasi Covid-19 tahap II di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Senin (8/2/2021).

Disampaikan, Kabupaten Kudus menempati ranking tujuh di Jawa Tengah terkait pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan. Sebab, dari seluruh tenaga kesehatan, hanya sekitar 70 persen tenaga kesehatan yang telah divaksin. Angka tersebut sudah maksimal, mengingat sejumlah tenaga medis mempunyai penyakit komorbid, hamil, mmenyusui, dan merupakan penyintas Covid-19.

“Tenaga kesehatan yang divaksin tidak sampai 100 persen, karena punya penyakit komorbid, atau sedang hamil maupun menyusui,” paparnya.

Setelah tenaga kesehatan, lanjut Hartopo, giliran pegawai publik yang divaksin, meliputi Polri, TNI, guru, ASN, tokoh agama, pedagang hingga ojek online. Hartopo yakin, jika aktivitas sehari-hari pun dapat kembali seperti dahulu.

“Setelah tenaga kesehatan, saatnya pegawai publik yang divaksin, termasuk pedagang. Kalau seluruh masyarakat telah divaksin, bukan tak mungkin kita kembali beraktivitas seperti dahulu. Dapat tersenyum bibir, tidak hanya senyum mata seperti saat ini (karena memakai masker),” tuturnya.

Terkait upaya untuk meminimalisasi penularan dan mempercepat penanganan Covid-19, Hartopo mendukung arahan Menteri Dalam Negeri RI, untuk melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Yakni, PPKM yang memfokuskan pemantauan di desa.

Menurutnya, program tersebut dapat menjadi solusi agar tracing penularan berjalan dengan cepat. Apalagi, sebelumnya Gubernur Jawa Tengah telah menginisiasi Jogo Tonggo untuk pemantauan Covid-19 di tingkat RT dan RW. Kedua kebijakan tersebut dapat saling mengisi sehingga pemantauan optimal.​

“Terdapat kebijakan dari Mendagri yang melaksanakan PPKM lokal selama dua minggu setelah tanggal 8 Februari, saya menilai hal tersebut mengefektifkan pemantauan kasus Covid-19,” ujarnya.

Penulis: Kontributor Kab Kudus
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait