Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Hari Batik Nasional, Museum Batik Pekalongan Gratiskan Kunjungan
- 02 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Museum Batik Pekalongan menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung, Sabtu (2/10/202). Program tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional.
Humas Museum Batik Pekalongan, Pasattimur Fajar Dewa mengungkapkan, layanan gratis tiket masuk ke area Museum Batik Pekalongan untuk semua pengunjung, hanya berlaku satu hari, pada pukul 08.00-15.00 WIB.
“Untuk hari biasanya tiket masuk diberlakukan Rp5 ribu bagi pengunjung dewasa, Rp2 ribu bagi pengunjung anak-anak dan pelajar, serta Rp10 ribu untuk turis mancanegara,” jelas Dewa, sapaan akrabnya, saat ditemui di Museum Batik Pekalongan, Kamis (30/9/2021).
Ditambahkan, Museum Batik Pekalongan telah kembali beroperasi sejak 2 September 2021, yakni setelah status PPKM Kota Pekalongan dinyatakan berada pada level dua. Meski kembali buka, para pengelola Museum Batik Pekalongan telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya, para pengunjung dan pengelola diwajibkan menggunakan masker, dan melakukan pengecekan suhu tubuhnya saat memasuki area museum.
“Penerapan protokol kesehatan secara ketat di Museum Batik, sudah ada fasilitas maupun sarpras protokol kesehatan, baik penyediaan sarpras cuci tangan sebelum masuk ke museum, handsanitizer, pengukur suhu tubuh, pengaturan jaga jarak aman, serta petugas yang akan terus mengawasi prokes pengunjung. Untuk penggunaan aplikasi Peduli Lindungi belum kami terapkan di sini,” terangnya.
Dewa menjelaskan, selain menggratiskan tiket masuk, pihaknya juga mengganti sebagian dari koleksi kain batik yang ada di ruang pamer, sebagai bentuk penyegaran.
“Biasanya temanya juga akan diganti, namun di tahun 2021 ini hanya beberapa koleksi yang kami ganti, sebanyak 50 persen dari total 250 kain. Penataan ruang juga ada sebagian yang diganti, agar pengunjung tidak bosan,” bebernya.
Sementara itu, salah satu pengunjung Museum Batik Pekalongan, Muhammad Zumam Hudin, mengaku senang bisa berwisata ke Museum Batik Pekalongan. Selain untuk mencari bahan tugas kuliah, Zumam juga tertarik untuk menambah pengetahuan mengenai khasanah perbatikan di Indonesia.
“Untuk koleksi-koleksinya juga sudah sangat lengkap dan bagus-bagus motifnya. Masukan ke depannya, mungkin pihak Museum Batik bisa memperbanyak koleksi-koleksi kain batiknya,” pungkas mahasiswa Universitas PGRI Semarang tersebut.
Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng