Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Hampir Seratus Arsip Penting Warga Merapi Diamankan
- 11 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

KLATEN – Kondisi Gunung Merapi yang masih berstatus waspada hingga saat ini membuat Pemerintah Kabupaten Klaten meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, termasuk mengamankan dokumen mereka jika terjadi erupsi.
Untuk mencegah hilang atau rusaknya dokumen penting masyarakat tersebut, Dinas Arsip dan Perpustakaan(Arpus) Kabupaten Klaten kembali menerjunkan Arsiparis mereka untuk menyisir arsip warga rawan bencana di Dukuh Gondang, Balerante, Kemalang, Klaten, Selasa(10/3/2020), melalui program Titip Bandaku.
Hampir seratus arsip vital warga seperti sertifikat, akte nikah, BPKB, kartu keluarga, KTP, akte kelahiran sampai ijazah milik berhasil dialihmediakan.
Sebelum petugas datang di lokasi, warga sudah berkerumun menunggu.
Bertempat di rumah Kepala Urusan Perencanaan Desa Balerante, Kemalang, Jainu Rekso, warga antusias membawa berkas berharga itu map plastik.
Susanti (27th), warga Ngipik Sari, Balerante mengaku saat erupsi 2010 lalu, beberapa dokumen milik mertuanya nyaris musnah diterjang awan panas.
“Waktu erupsi, warga panik yang penting nyawa selamat. Tidak terpikir harus mengemas dokumen penting. Sertifikat milik mertua termasuk dokumen yang rusak. Untung ditaruh di bawah tikar, tapi kondisinya sudah pripil-pripil (nyaris kertasnya terpisah). Maka kami warga merasa sangat terbantu dengan program Titip Bandaku,” jelasnya di saat menanti selesainya arsipnya di- scan.
Mengaku masih sangat trauma dengan erupsi Merapi 2010 lalu, ia lantas membawa arsip penting milik keluarga untuk dialihmediakan.
Dia mengaku ada 10 berkas asli seperti sertifikat, ijazah, BPKB, surat nikah dibawanya untuk diselamatkan.
Tanggapan positif juga ditunjukan Jainu Rekso Giri. Tidak saja menyediakan gazebo rumahnya untuk pelayanan, tokoh masyarakat sekaligus Kaur Perencanaan Desa Balerante itu ikut mengumpulkan warga agar menyiapkan arsip untuk dialihmediakan.
Dikatakan Jaenu, Balerante yang hanya berjarak 5 km dari puncak Merapi sangat rawan terhadap ancaman erupsi.
“Dulu saat erupsi 2010 ada 98 rumah warga yang rusak dan 300 sapi warga yang mati. Belum lagi dokumennya. Dengan Program Titip Bandaku ini, minimal warga di daerah rawan bencana bisa tenang, karena dokumen berharga miliknya dilindungi negara,” kata Jaenu.
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten, Rinto Patmanto menjelaskan, arsiparis Klaten sudah kali ketiga jemput bola melalui program Titip Bandaku untuk menyelamatkan arsip warga Merapi.
“Sudah ada 200 keluarga yang mengikuti program ini. Kami turunkan tujuh petugas ke Balerante. Alhamdulillah sambutan warga sangat antusias, yang pasti dengan mengikuti program ini arsip warga sudah ada arsip digitalnya. Warga cukup membawa surat pengantar kepala desa untuk memperoleh arsip digital miliknya yang sudah autentikasi,” terangnya.
Penulis:Joko Priyono
Editor : WH/Diskominfo Jtg