Hadapi Pemudik, Pekalongan Bentuk Desa Siaga Covid-19

  • 01 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

KAJEN – Pergerakan pemudik dari beberapa kota besar di Pulau Jawa ke Kabupaten Pekalongan mulai meningkat. Tercatat, lebih dari 11 ribu orang oemudik telah memasuki wilayah Kota Santri. Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Pekalongan bergegas membentuk desa siaga Covid-19 di seluruh wilayahnya.

Pembentukan desa siaga Covid-19 tersebut menjadi langkah tindak lanjut Pemkab Pekalongan untuk menghadapi potensi penyebaran virus corona oleh para pemudik

“Desa siaga sudah tersebar di seluruh Kabupaten Pekalongan. Hal itu dilakukan agar kita bisa mencegah penyebaran virus corona yang dimungkinkan dibawa oleh para pemudik,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, yang juga Ketua Gugus Tugas Daerah, saat memimpin rapat koordinasi, dan pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Daerah, di pendopo rumah dinasnya, Selasa (31/3/2020)

Ia berharap seluruh elemen masyarakat bergerak bersama pemerintah guna memerangi virus corona. Pemerintah akan kewalahan menghadapi pandemi ini apabila tidak dibantu oleh warga.

Ditambahkan, selain mengawasi para pemudik, Pemkab juga memberlakukan pembatasan jam buka pasar dan pedagang kaki lima. Tujuannya, memutus pergerakan orang dan mengurangi potensi kerumunan.

“Dengan semakin banyak kerumunan kita batasi maka akan memutus penyebaran virus, sebagai salah satu upaya memberlakukan social distancing,” paparnya.

Semprot Disinfektan

Langkah taktis lain yang dilakukan oleh Pemkab Pekalongan untuk mencegah penyebaran virus corona, dan kuman penyakit lain adalah penyemprotan cairan disinfektan ke beberapa area publik. Penyemprotan dilakukan Selasa kemarin (31/3/2020).

Jalan protokol dan fasilitas umum (fasum) menjadi sasaran penyemprotan, antara lain Jl. Mandurorejo Kajen, Jl. Diponegoro Kajen, Jl. Raya Surabayan Wonopringgo, Jl. Raya Bebekan Kedungwuni, Jl. Raya Podo Kedungwuni, Jl. Raya A Yani Wiradesa dan Jl. Raya Gumawang Wiradesa. Sedangkan beberapa fasum yang disemprot adalah Pasar Induk Kajen, Pusat Kuliner Gemek Kedungwuni, Pusat Batik IBC Wiradesa, Pasar Induk Wiradesa dan Pasar Induk Bojong.

Pemkab Pekalongan juga menyiapkan 40 unit ruang isolasi di Puskesmas Wonokerto 2 sebagai jaring pengaman kesehatan para pemudik. Bupati Asip berharap ruang tersebut tidak akan pernah dipakai. Namun, ia berpesan kepada para pemudik untuk melakukan karantina mandiri setibanya mereka di rumah, dan segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat apabila merasa tidak sehat.

Menurut Asip, menjaga jarak fisik dengan tetap berada di rumah adalah kunci pencegahan menyebarnya virus corona.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan, Aris Tri Yunarko, mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan merupakan instruksi dari Kapolri untuk mencegah penyebaran Corona.

“Ini kita lakukan untuk memutus rantai covid 19 di wilayah Kota santri utamanya di tempat umum,” katanya.

Ditambahkan, selain jalan protokol, pasar, kompleks pertokoan, dan pusat kuliner warga, penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di seluruh kecamatan dan desa yang berada dalam wilayah Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Ddk/Dinkominfo Pekalongan
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait