Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Habib Luthfi Doakan Indonesia Dijauhkan dari Fitnah dan Perpecahan
- 04 May
- yandip prov jateng
- No Comments

Kota Pekalongan – Sedikitnya 10 ribu umat muslim memadati halaman depan Masjid Agung Al Jami’ dan meluber hingga kawasan Alun-Alun Kota Pekalongan, Jumat (3/5/2019) malam. Mereka mengikuti perhelatan ‘Pekalongan Bersholawat’ bersama TNI, Polri, dan Pemkot Pekalongan dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW rangkaian Kanzus Sholawat yang digelar pengurus Masjid Al Jami’.
Rais ‘Aam Jam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di akhir tausiahnya dalam kegiatan tersebut mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk bersama-sama mendoakan agar Indonesia dijauhkan dari segala fitnah dan perpecahan. “Mari bersama-sama kita berdoa dan membaca Al Fatikhah, semoga Indonesia aman, semoga Indonesia dijauhkan dari segala fitnah, dijauhkan dari pecah belah,” ajak Habib Luthfi, dan secara spontan diikuti dan diaminkan oleh seluruh jemaah yang hadir.
Dalam tausiahnya, Habib Luthfi yang juga Ketua Forum Sufi Sedunia itu juga mengajak seluruh umat muslim untuk bergembira menyamut datangnya bulan suci Ramadan. Pasalnya, jika kita merasa gembira, itu pertanda bahwa amalan kita mendapat ridla dari Allah SWT.
Dikatakan, di dalam bulan puasa terdapat rahmat dan barakah yang sangat luar biasa, meskipun dalam menjalankan ibadah puasa kita menahan lapar dan haus. Namun demikian, puasa terdapat banyak manfaat baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani. “Dalam satu tahun terdapat 11 bulan yang tidak pernah kita lakukan membersihkan pencernakan. Jika mandi, wudlu, dan bersuci kita lakukan setiap hari. Maka dengan puasa ramadhan, pencernakan menjadi bersih dan menghasilkan butiran-butiran darah yang baik, dan selanjutnya mengaliri sel-sel dalam tubuh dan otak, sehingga menghasilkan kecerdasan dan pikiran-pikiran yang baik,” jelasnya.
Menurut Habib Luthfi, puasa juga menghasilkan kesehatan rohani, iman kita semakin kuat yang menghasilkan mahabbah kepada Allah SWT, Rasulullah, para ulama, para ahlul bait, khususnya cinta kepada fakir miskin dan bisa merasakan bagaimana rasanya tidak makan dan minum sehari sebagaimana yang dirasakan oleh kaum fakir miskin. “Apa yang telah kita lakukan selama bulan puasa, bisa dibawa di luar puasa sepanjang tahun dengan tetap mahabbah kepada Allah SWT, Rasulullah, para ulama, para ahlul bait, khususnya cinta kepada fakir miskin,” tandas Habib Luthfi.
Sebelumnya, tausiah juga disampaikan oleh Habib Umar Muthohar. Dalam tausiahnya, Habib Umar berpesan kepada seluruh jemaah yang hadir untuk menjaga akhlak yang baik. “Ayo kita berlomba-lomba untuk mencari kebaikan dan jangan sekali kali menjelek-jelekan orang lain. Jauhi sifat iri dan dengki agar dalam kehidupan sehari-hari kita mendapatkan ketenangan hidup,” pesannya.
Tampak hadir selain Habib Luthfi bin Yahya, Wakil Mudir ‘Aam JATMAN Habib Umar Muthohar, Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Junaid, sejumlah pejabat dan perwakilan forkompinda se-Eks Karesidenan Pekalongan, para ulama, kiai, habaib, jajaran TNI-Polri, dan ribuan umat muslim dari Pekalongan dan sekitarnya.
Ketua Panitia, Drs H Akhmad Mundakir, menjelaskan kegiatan ini sekaligus penutup sementara rangkaian peringatan Maulidurrasul Kanzus Sholawat sebelum datangnya bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah. “Rangkaian peringatan Maulid akan dilaksanakan lagi setelah lebaran,” tuturnya.
Peringatan Maulid Nabi ini dirangkai dengan beberapa kegiatan. Diantaranya, pada Jumat (3/5) pagi diawali dengan ziarah ke makam Habib Ahmad bin Thalib Alatas dan Habib Hasyim bin Yahya di kompleks pemakaman Sapuro. Berikutnya, pada malam harinya usai salat Isya, digelar Kirab Merah Putih dan Pawai Budaya yang diikuti berbagai elemen masyarakat. Antara lain diikuti TNI Polri, Banser, Satpol PP, Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, pelajar, santri, dan IPNU-IPPNU. Acara kirab ini mengambil titik start dari kawasan Jetayu dan finish di depan Masjid Al Jami’.
“Kita harapkan dengan kegiatan seperti ini kita tingkatkan silaturahmi antara ulama, umaro, dan masyarakat, dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, meningkatkan kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah, serta memperkokoh dan meningkatkan rasa kebangsaan sebagai sesama bangsa Indonesia,” imbuhnya.