Gunakan Dana Pembangunan Kelurahan dengan Baik

  • 11 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SURAKARTA – Pemerintah Kota Surakarta menggulirkan anggaran Rp9,4 miliar untuk Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) pada Tahun 2021. Dana tersebut diperuntukan sebagai dana operasional LPMK sejumlah Rp313 juta, untuk pembangunan di luar kegiatan khusus Rp4,687 miliar, dan pembangunan kegiatan khusus sebesar Rp4,4 miliar.

“Saya himbau untuk seluruh kelurahan melakukan pendampingan khususnya untuk penyusunan proposal guna percepatan penyusunan LPJ dan pengumpulan SPJ untuk kegiatan Dana Pembangunan Kelurahan ini. Mengingat bulan-bulan efektif Tahun Anggaran 2021 ini hanya tersisa kurang dari setengah tahun lagi,” ujar Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka saat memberikan arahan pada seluruh camat dan lurah se Kota Surakarta di Pendopo Kecamatan Pasar Kliwon Kamis (10/6/2021).

Gibran mengharapkan pada pelaksanaan DPK tahun 2021 berjalan dengan lancar dan tidak ada temuan dari BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan).

Terkait dengan rencana pengukuhan pengurus LPMK, 16 Juni mendatang, Gibran minta supaya tidak ada yang merangkap sebagai anggota partai politik. Hal tersebut sesuai dengan Perda no 11 Tahun 2011 dan Perwali No 3 Tahun 2012.

“Nanti kalau masih ada yang merangkap, otomatis pengukuhannya ditunda, dan dilaksanakan pemilihan ulang,” kata Gibran.

Terkait masalah perkembangan Covid-19, Gibran menginstruksikan peningkatan kewaspadaan lantaran terdapat penambahan warga yang terjangkit Covid-19.

“Hati -hati sekali bapak-Ibu, kemarin ada pertambahan dari daerah Laweyan, pedagang kain bermobil di Alun-alun Utara Keraton Kasunanan dan waspadai pedagang ikan di Pasar Ikan Balekambang. Saya ingatkan sekali lagi bahwa vaksin sebenarnya bukan obat, namun untuk menambah imunitas, daya tahan dan masih ada sedikit persentase untuk bisa terpapar Covid lho,” jelasnya.

Gibran mengatakan, yang sudah divaksin namun masih bisa terkena Covid-19 bukan lantaran kegagalan vaksinasi namun disebabkan tidak melakukan protokol kesehatan 5M khususnya di tempat publik atau banyak kerumunan.

“Juga saya sering menemui anak -anak dan warga pedagang pasar yang tidak memakai masker hampir semuanya. Anak-anak bermain dan bersepeda tidak memakai masker yang sering saya jumpai. Solo sudah sehat sudah hijau, namun kalau kiri kanan belum hijau dan sehat, kita masih sangat riskan bisa terpapar,” ujarnya.

Penulis : Kontributor Kota Surakarta
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait