Grebeg Penjalin, Upaya Kembangkan Kreativitas Perajin Mebel Rotan

  • 28 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

SUKOHARJO – Grebeg Penjalin Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo kembali digelar, Kamis (27/10/2022). Grebeg Penjalin merupakan gelaran kreatif untuk menumbuhkan semangat kerja dan kreativitas pelaku industri mebel rotan di Desa Trangsan.

Ketua Panitia Penyelenggara Grebeg Penjalin, Suryanto menyampaikan, Grebeg Penjalin merupakan peristiwa budaya sebagai wujud rasa syukur masyarakat Desa Trangsan kepada Allah SWT yang telah menjadikan rotan atau penjalin sebagai mata pencaharian.

“Grebeg Penjalin adalah sebuah kreasi yang kehadirannya secara sengaja diciptakan untuk menumbuhkan semangat kerja dan daya cipta serta kreativitas segenap pelaku industri mebel rotan di Desa Trangsan,” katanya.

Menurutnya, selain untuk menumbuhkan kreativitas dan menjadi ikon budaya, Grebeg Penjalin juga bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap produksi mebel dan kerajinan rotan, sekaligus sebagai sarana promosi untuk menciptakan pangsa pasar baru dari hasil-hasil produksi mebel rotan Desa Trangsan, khususnya pasar domestik yang selama ini justru kurang tergarap dengan baik.

“Grebeg Penjalin sendiri diisi dengan kegiatan pawai, bazar dan pameran kerajinan rotan, bazar UMKM, panggung seni dan budaya, talkshow dan workshop pengembangan industri rotan, donor darah, dan juga pagelaran wayang kulit,” kata Suryanto.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya saat pembukaan Grebeg Penjalin mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif untuk mengenalkan mebel serta kerajinan rotan kepada masyarakat luas.

“Grebeg penjalin merupakan rangkaian kegiatan selama empat hari sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas karunianya sehingga Desa Trangsan menjadi sentra industri mebel rotan dan perwujudan persatuan dan kesatuan para pedagang dan pengurus perajin rotan,” kata Bupati.

Menurutnya, kegiatan tersebut memiliki arti yang luar biasa, selain sebagai sarana untuk menampilkan dan memperkenalkan hasil kerajinan rotan, sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada, juga sebagai hiburan bagi masyarakat Desa Trangsan dan sekitarnya.

“Saya berharap agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa yang akan datang, sehingga kegiatan ini mampu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sebuah potensi wisata daerah, yang mampu mendorong pertumbuhan, kemajuan serta nama baik Desa Trangsan,” ujarnya.

Penulis: FJ
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait